PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan infrastruktur strategis nasional dengan berpartisipasi dalam pembiayaan Sindikasi Proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Pembangunan Jalan Trans Papua. Proyek yang berlokasi di Ruas Jayapura-Wamena, Segmen Mamberamo-Elelim, ini memiliki nilai investasi total sebesar Rp3,3 triliun dan direncanakan dengan masa konsesi selama 15 tahun.
Jalan yang dibangun sepanjang 50,14 kilometer ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antara Jayapura dan Wamena, serta menjadi jalur utama transportasi logistik. Dengan adanya infrastruktur ini, diharapkan arus distribusi barang dapat berjalan lebih lancar, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Papua. Proyek ini akan dikerjakan oleh PT Hutama Mambelim Trans Papua (HMTP) yang merupakan konsorsium antara PT Hutama Karya (Persero) dan PT Hutama Karya Infrastruktur.
Pembiayaan sindikasi yang dilakukan melibatkan beberapa institusi keuangan, di antaranya BRI, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). Struktur pembiayaan ini mencakup skema konvensional senilai Rp2,36 triliun dan skema syariah sebesar Rp300 miliar, dengan total nilai sindikasi mencapai Rp2,6 triliun. Penandatanganan perjanjian pembiayaan sindikasi berlangsung pada 30 Desember 2024 di Gedung Hutama Karya, Jakarta.
Direktur Wholesale & Institution Business BRI, Agus Noorsanto, mengungkapkan bahwa keterlibatan BRI dalam proyek ini merupakan bukti nyata peran serta perusahaan dalam memperkuat pertumbuhan infrastruktur di Indonesia. Di samping itu, ia juga menyoroti antusiasme lembaga keuangan yang tinggi terhadap proyek ini, dengan tingkat oversubscription mencapai 1,27 kali, yang menunjukkan kepercayaan besar institusi terhadap keberlangsungan proyek KPBU Trans Papua.
Proyek ini menerapkan skema Availability Payment (AP), di mana pemerintah akan memberikan pembayaran secara periodik berdasarkan kualitas layanan yang telah disepakati. Sistem ini didukung oleh jaminan pembayaran dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), yang menciptakan struktur risiko yang lebih terkelola. Dengan sinergi antara Badan Usaha Pelaksana (BUP), lembaga keuangan, PII, dan pemerintah, diharapkan BRI dapat berkontribusi lebih dalam mendukung pemerataan pembangunan infrastruktur strategis di seluruh Indonesia.
Dengan demikian, keberadaan Jalan Trans Papua diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat, sambil mendorong sinergi pembangunan yang berkelanjutan, terutama di wilayah yang selama ini masih memiliki keterbatasan aksesibilitas.
