Di Indonesia, angka kelahiran prematur masih menjadi masalah kesehatan yang serius. Menurut data yang dipublikasikan, Indonesia menduduki peringkat kelima tertinggi di dunia dalam hal angka kelahiran prematur. Bayi-bayi yang lahir prematur menghadapi berbagai tantangan, termasuk risiko infeksi dan gangguan perkembangan, yang membuat kebutuhan akan perawatan khusus semakin mendesak. Dalam upaya menurunkan angka kematian bayi prematur, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) baru-baru ini meluncurkan Breast Milk & Enteral Nutrition Center, sebuah pusat nutrisi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dengan kondisi medis tertentu.
Pusat ini tidak hanya memberikan akses aman terhadap ASI tetapi juga mendukung nutrisi enteral bagi bayi sakit. Sebagai sumber nutrisi terbaik, ASI memiliki berbagai faktor bioaktif yang penting untuk memperkuat sistem kekebalan bayi, terutama bagi mereka yang lahir dalam kondisi prematur. Penelitian yang diterbitkan dalam Frontiers in Pediatrics menunjukkan bahwa ASI mengandung imunoglobulin dan sitokin, yang sangat vital untuk perkembangan kesehatan bayi.
“ASI adalah nutrisi sempurna bagi bayi, terutama bagi bayi prematur dan sakit,” ujar Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp. A, Subsp. Neo dari RSCM. Beliau menjelaskan bahwa meskipun ASI memiliki banyak manfaat, tidak semua bayi prematur dapat menerima ASI langsung dari ibu mereka. Untuk itu, RSCM telah menyediakan layanan donor ASI dengan mekanisme screening dan pasteurisasi yang ketat untuk memastikan keamanan dan kualitas ASI yang diberikan.
Teknologi yang digunakan di Breast Milk & Enteral Nutrition Center memungkinkan pemrosesan hingga 1,5 liter ASI dalam satu siklus, memberikan solusi yang nyata bagi kebutuhan bayi prematur. Meskipun tantangan seperti stigma sosial dan kekhawatiran budaya masih menghambat optimalisasi layanan donor ASI di Indonesia, RSCM berkomitmen untuk terus mengembangkan inisiatif ini demi memberikan kesempatan hidup yang lebih baik bagi bayi-bayi tersebut.
RSCM juga dilengkapi dengan fasilitas perawatan neonatal yang komprehensif. Dengan kapasitas 66 tempat tidur, fasilitas ini terbagi menjadi beberapa kategori berdasarkan kondisi bayi untuk memastikan perawatan terbaik. Beberapa kategori tersebut meliputi NICU 1 untuk bayi yang memerlukan tindakan bedah, NICU 2 untuk bayi yang berisiko infeksi, dan NHCU 2 bagi bayi yang bersiap untuk pulang.
Berikut adalah struktur kategori fasilitas perawatan neonatal di RSCM:
– NICU 1: Perawatan untuk bayi dengan tindakan bedah (12 tempat tidur)
– NICU 2: Bayi dengan kemungkinan infeksi (12 tempat tidur)
– NICU 3: Bayi prematur dengan berat lahir sangat rendah (13 tempat tidur)
– NHCU 1: Bayi yang memerlukan infus tetapi tidak membutuhkan perawatan intensif (14 tempat tidur)
– NHCU 2: Bayi yang sedang dipersiapkan untuk pulang (15 tempat tidur)
Pusat Nutrisi ASI ini tidak hanya menjadi tempat perawatan, tetapi juga pusat pendidikan bagi orang tua dan pengasuh. RSCM memberikan pelatihan tentang nutrisi terbaik sesuai kondisi bayi, memastikan semua keluarga memiliki pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan anak mereka. Melalui pendekatan holistik ini, RSCM berupaya tidak hanya untuk merawat tetapi juga mengedukasi.
Pendirian pusat ini merupakan hasil kerja sama dengan Pigeon Corporation, sebuah perusahaan yang berfokus pada kebutuhan ibu dan bayi. Melalui kolaborasi ini, RSCM berharap dapat menciptakan solusi inovatif dalam bidang kesehatan neonatal. Yusuke Nakata, Senior Managing Officer di Pigeon Corporation, menjelaskan pentingnya kontribusi lintas sektor untuk menghadirkan kualitas hidup yang lebih baik bagi bayi prematur. Inisiatif ini mencerminkan komitmen RSCM dan Pigeon Corporation untuk bekerja sama memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan bayi di Indonesia.