Kesehatan

Terobosan Baru IVL: Solusi Canggih Atasi Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner (PJK) tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah koroner akibat penumpukan plak aterosklerosis, yang sering dibarengi dengan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, merokok, dan gaya hidup tidak sehat. Ketika pembuluh darah mengalami penyempitan, pasokan darah menuju otot jantung berkurang, yang dapat memicu gejala seperti nyeri dada (angina pektoris) atau bahkan serangan jantung.

Salah satu tantangan yang dihadapi dalam pengobatan PJK adalah mengatasi penyempitan yang disertai endapan kapur yang keras pada dinding pembuluh darah. Dr. Tito Phurbojoyo, dokter spesialis jantung dari RS Siloam Kebon Jeruk, menjelaskan bahwa endapan kapur ini membuat pembuluh darah menjadi kaku dan sulit untuk diperluas. Hal ini dapat menyulitkan pemasangan stent, yang merupakan prosedur umum dalam menangani penyempitan pembuluh darah. Stent yang tidak terpasang secara optimal berisiko menyebabkan bekuan darah atau penyempitan kembali.

Namun, kini ada harapan baru dalam penanganan PJK berkat inovasi teknologi Intravascular Lithotripsy (IVL). Prosedur ini menggunakan gelombang energi ultrasonik yang dipancarkan melalui balon kecil yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah yang menyempit. Gelombang ini bekerja dengan cara meretakkan endapan kapur tanpa merusak dinding pembuluh darah, sehingga pemasangan stent menjadi lebih efektif. Dengan demikian, IVL menawarkan pendekatan yang aman dan efisien bagi pasien yang mengalami masalah serupa.

Keunggulan IVL dibandingkan dengan metode pengobatan tradisional lainnya dalam menangani PJK dengan endapan kapur mencakup beberapa aspek penting:

  1. Efektif pada Plak dengan Endapan Kapur yang Keras: IVL dapat menghancurkan endapan kapur yang keras tanpa merusak dinding pembuluh darah, hal ini sering kali tidak dapat dilakukan dengan balon angioplasti konvensional.

  2. Mengurangi Risiko Komplikasi: Prosedur IVL menunjukkan risiko yang lebih rendah terhadap komplikasi pada pembuluh darah koroner dibandingkan dengan metode lainnya, seperti atherectomy.

  3. Memungkinkan Pemasangan Stent yang Lebih Optimal: Setelah meretakkan endapan kapur, pemasangan stent menjadi lebih efektif, sehingga dapat mencegah terbentuknya bekuan darah atau penyempitan kembali.

  4. Prosedur Minimal Invasif: Dengan menggunakan kateter kecil yang dimasukkan melalui pembuluh darah di tangan, IVL memungkinkan pemulihan yang lebih cepat tanpa memerlukan operasi besar.

Baru-baru ini, RS Siloam Kebon Jeruk telah melaksanakan prosedur IVL pertama dalam jaringan rumah sakit tersebut. Seorang pasien pria berusia 68 tahun yang datang dengan keluhan nyeri dada diidentifikasi mengalami penyempitan pembuluh darah dengan endapan kapur keras. Prosedur dimulai dengan memasukkan kateter menuju pembuluh darah koroner yang bermasalah, diikuti penyuntikan balon IVL untuk memancarkan gelombang ultrasonik. Proses ini menghasilkan reaksi yang menuntun retakan pada endapan kapur, sehingga memungkinkan stent dipasang dengan lebih baik.

Waktu yang dibutuhkan untuk prosedur IVL dapat bervariasi, namun biasanya berlangsung antara 30 menit hingga satu jam tergantung pada kompleksitas kasus. Dengan adanya teknologi ini, pasien yang menderita PJK yang disertai endapan kapur keras kini memiliki harapan baru untuk mendapatkan perawatan yang lebih efektif dan aman, serta pemulihan yang lebih cepat.

Aditya Rahman

Aditya Rahman adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button