Terapi stem cell telah menarik perhatian dalam dunia medis sebagai salah satu solusi inovatif untuk mengatasi cedera dan penyakit ortopedi tanpa memerlukan prosedur operasi besar. Terapi ini menggunakan sel punca, yang memiliki kemampuan unik untuk memperbaiki dan menggantikan jaringan tubuh yang rusak, sehingga diharapkan dapat memberikan harapan baru bagi pasien dengan kondisi musculoskeletal.
Prof. Dr. dr. Andri Maruli Tua Lubis, Sp.OT (K), seorang pakar ortopedi, menjelaskan bahwa stem cells memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan sel-sel di lokasi cedera, sehingga dapat membantu memperbaiki kerusakan. “Dengan kemampuannya untuk menggantikan jaringan yang rusak, terapi ini menjadi solusi efektif bagi pasien yang mengalami cedera atau penyakit kronis pada tulang dan sendi,” ujarnya dalam seminar di RS Siloam Mampang.
Penggunaan terapi stem cell menawarkan sejumlah keuntungan bagi pasien, antara lain:
1. Mempercepat proses penyembuhan.
2. Mengurangi rasa sakit tanpa perlu melakukan operasi besar.
3. Menyediakan alternatif bagi terapi tradisional yang mungkin sudah tidak efektif.
4. Memberikan harapan baru bagi pasien yang sebelumnya terbatas dalam pilihan pengobatan.
Salah satu contoh sukses terapi ini adalah Ny. L, seorang perempuan berusia 59 tahun yang menderita nyeri lutut kronis. Setelah mencoba berbagai terapi tanpa hasil yang memuaskan, Ny. L memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis yang merekomendasikan terapi stem cell. Setelah menjalani injeksi, ia melaporkan penurunan signifikan dalam rasa sakitnya dan merasa lebih nyaman dalam aktivitas sehari-hari. “Saya berharap terapi ini bisa menjadi solusi jangka panjang tanpa harus menjalani operasi,” ungkapnya.
Saat ini, terapi stem cell telah diakui untuk 15 diagnosis medis dalam bidang ortopedi, termasuk osteoartritis, cedera ligamen, dan fraktur non-union. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/1359/2024 secara resmi mengakui terapi ini sebagai metode yang legal dan efektif untuk menangani berbagai kondisi ortopedi. Di RS Siloam Mampang, terapi dilakukan dengan pendekatan yang sesuai kebutuhan pasien, baik dalam lingkungan klinik rawat jalan maupun prosedur bedah.
Proses untuk menjalani terapi stem cell melibatkan beberapa langkah kunci:
– Konsultasi dengan dokter spesialis ortopedi.
– Pemeriksaan fisik dan, jika perlu, pemeriksaan laboratorium.
– Setelah dinyatakan fit, prosedur terapi dilakukan sesuai dengan kebutuhan medis pasien.
Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT, Subsp.P.L. (K), menambahkan bahwa terapi stem cell bukan hanya tentang memperbaiki cedera, tetapi juga memberikan harapan bagi pasien dengan kondisi ortopedi yang sebelumnya memiliki pilihan pengobatan yang terbatas. Terapi ini membuka peluang baru dalam pengobatan regeneratif, berpotensi mengubah cara kita mendekati penanganan cedera dan penyakit pada sistem musculoskeletal.
Dengan segala keunggulannya, terapi stem cell kini diharapkan menjadi pilihan utama bagi banyak pasien yang ingin pulih dari masalah ortopedi tanpa harus menjalani operasi besar. Hal ini mempertegas pentingnya konsultasi dengan dokter spesialis guna mendapatkan penanganan yang sesuai dan optimal.