Heartology Cardiovascular Hospital di Indonesia baru saja mencatat sejarah penting dalam dunia kardiovaskular dengan menjadi pionir dalam penerapan teknologi Pulsed Field Ablation (PFA) untuk penderita Fibrilasi Atrium (FA). Fibrilasi atrium adalah gangguan irama jantung yang dapat meningkatkan risiko stroke dan merupakan salah satu jenis aritmia yang sering ditemui, dengan prevalensi lebih dari tiga juta penduduk di Indonesia.
Dalam pengelolaan fibrilasi atrium, teknologi PFA membawa harapan baru. Dr. Dicky Armein Hanafy, Sp.JP(K), seorang ahli aritmia di Heartology, menjelaskan bahwa fibrilasi atrium dapat dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari kelainan struktur jantung hingga efek samping obat. Selama ini, pengobatan terhadap FA memiliki sejumlah keterbatasan, tetapi dengan adanya PFA, pasien kini memiliki lebih banyak pilihan untuk perawatan.
Teknologi PFA adalah inovasi terkini dalam pengobatan kardiologi yang menggunakan metode electroporation. Metode ini mengirimkan gelombang listrik pendek untuk menghancurkan jaringan yang bermasalah tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Dibandingkan dengan ablasi thermal yang menggunakan energi panas atau dingin, PFA menawarkan prosedur yang lebih cepat, efektif, dan aman.
Heartology menunjukan komitmennya dengan melaksanakan tindakan PFA pertama di Indonesia pada tanggal 28 Desember 2024, terhadap seorang pasien berusia 65 tahun dari Sumatera Barat. Selama bertahun-tahun, pasien mengalami gejala seperti jantung berdebar dan mudah lelah meski sudah menjalani pengobatan. Keberhasilan tindakan ini mengindikasikan kualitas tinggi dari layanan yang ditawarkan oleh Heartology.
Keunggulan teknologi PFA meliputi:
1. Kecepatan Prosedur: Proses yang lebih cepat memungkinkan pasien untuk kembali beraktivitas lebih cepat.
2. Efektivitas: Tingkat keberhasilan yang setara namun lebih aman dibandingkan metode sebelumnya.
3. Minim Komplikasi: Mengurangi risiko komplikasi pasca-prosedur.
“Teknologi ini merupakan game changer dalam pengobatan fibrilasi atrium,” ungkap Dr. Sunu Budhi Raharjo, Sp.JP(K), PhD. PFA tidak hanya memberikan solusi teknologi terkini tetapi juga mendefinisikan ulang bagaimana perawatan aritmia jantung dilakukan di Indonesia.
Dalam mendukung teknologi ini, Heartology juga memiliki Arrhythmia & Device Center yang menggunakan sistem pemetaan 3D HD Grid dan Ensite-X EP. Teknologi canggih ini membantu dalam menavigasi titik sumber aritmia secara tepat dan efisien.
Kehadiran PFA di Heartology Cardiovascular Hospital menunjukkan niat dan dedikasi rumah sakit dalam meningkatkan standar layanan kesehatan jantung di Indonesia ke tingkat internasional, memberikan harapan baru bagi penderita fibrilasi atrium.