Sakit kepala yang terjadi secara berulang selama masa kehamilan sebaiknya tidak dianggap sepele. Kondisi ini bisa menjadi indikator dari penyakit langka namun serius yang dikenal dengan nama Trombosis Sinus Vena Serebral (CVST). Menurut Suara.com, CVST merupakan salah satu jenis stroke yang disebabkan oleh pembekuan darah dalam sinus vena di otak. Kondisi ini lebih umum terjadi pada wanita hamil, terutama pada trimester ketiga, akibat perubahan sistem koagulasi tubuh yang meningkatkan risiko pembekuan darah.
Kehamilan dapat menyebabkan hiperkoagulasi, suatu kondisi di mana darah lebih mudah menggumpal, yang berpotensi memicu munculnya CVST. Risiko ini semakin meningkat di antara wanita hamil yang mengalami beberapa faktor, seperti operasi caesar, infeksi sistemik, muntah yang berulang, anemia, dan dehidrasi. Wanita dengan kelebihan berat badan, diabetes, atau kebiasaan merokok juga berada dalam kategori berisiko tinggi terhadap kondisi ini.
Gejala CVST sangat beragam dan bisa mengarah pada komplikasi serius jika tidak ditangani segera. Menurut Dr. Kunal Bahrani, seorang pakar neurologi, gejala yang umum terjadi meliputi:
1. Sakit kepala parah yang datang tiba-tiba dan tidak mereda.
2. Penglihatan kabur atau gangguan penglihatan lainnya.
3. Kejang.
4. Kehilangan kesadaran atau stupor.
Gejala ini sering disertai dengan kondisi lain yang perlu diwaspadai. Bila tidak ditangani dengan cepat, CVST dapat menyebabkan gangguan bicara, kesulitan bergerak, bahkan kerusakan otak yang bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, penting bagi wanita hamil untuk memperhatikan tanda-tanda ini dan tidak ragu untuk mencari bantuan medis.
Untuk menentukan adanya CVST, dokter biasanya melakukan pemeriksaan melalui tes pencitraan seperti MRI otak atau CT venogram, yang bertujuan untuk memeriksa aliran darah di otak. Jika ada pembekuan darah yang terdeteksi, pengobatan segera diperlukan. Langkah pertama seringkali berupa terapi antikoagulasi untuk mengurangi risiko pembekuan lebih lanjut. Dalam beberapa kasus lebih serius, intervensi bedah atau terapi endovaskular mungkin diperlukan.
Prevensi menjadi kunci utama untuk menghindari terjadinya CVST selama kehamilan. Ibu hamil disarankan untuk menjaga pola makan yang sehat, rutin berolahraga, serta menghindari merokok. Penting juga untuk mengelola kondisi medis yang ada, seperti diabetes, dan mempertahankan berat badan yang sehat. Kesadaran akan gejala dan perubahan pada tubuh sangat penting, sehingga jika seorang wanita hamil mengalami sakit kepala berulang, mengalami muntah, atau gejala mencurigakan lainnya, segera hubungi dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Dengan demikian, meski sakit kepala merupakan keluhan umum selama kehamilan, tetaplah waspada dengan gejala-gejala yang mungkin mengindikasikan adanya kondisi serius seperti CVST. Penanganan tepat waktu dapat mencegah komplikasi yang lebih berbahaya.