Kesehatan

RS Unhas dan Celltech Resmi Hadirkan Terapi Stem Cell di Sulawesi!

Dunia medis Indonesia kembali menunjukkan kemajuan signifikan dengan dibukanya layanan Celltech Stem Cell Centre di RS Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar. Kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam memperluas akses terapi sel punca (stem cell) bagi masyarakat Sulawesi Selatan dan sekitarnya. Keberadaan layanan ini tidak hanya mendukung pengembangan terapi regeneratif, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat unggulan dalam bidang ini di Asia.

Celltech Stem Cell Centre merupakan laboratorium mutakhir yang telah terakreditasi secara internasional dan menjalin kerja sama dengan berbagai institusi terkemuka di seluruh dunia. Dengan diluncurkannya layanan ini, warga Makassar kini dapat melakukan penyimpanan tali pusat bayi baru lahir tanpa harus melakukan perjalanan jauh ke Jakarta atau negara lain. Ini tentunya membawa dampak positif bagi keluarga yang ingin memanfaatkan potensi penyimpanan tali pusat untuk terapi di masa depan.

Menurut Prof. Deby Vinski, presiden World Council of Stem Cell (WOCS) yang hadir dalam peluncuran layanan tersebut, kerja sama antara Unhas dan Celltech sebenarnya sudah dimulai sejak 2016 dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). “Cukup dengan menghubungi Hotline Bank Celltech, para ibu hamil bisa dengan mudah menyimpan tali pusat anak mereka untuk keperluan terapi di masa depan,” ungkapnya. Hal ini menunjukkan kemudahan akses yang akan sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Selain memperluas layanan di Makassar, Celltech juga telah menjalin kolaborasi dengan berbagai rumah sakit dan universitas lainnya di Indonesia, seperti RS POLRI, RS Kanker Dharmais, serta Fakultas Kedokteran Universitas Pertahanan RI. Hal ini menunjukkan komitmen Celltech dalam mengakselerasi pengembangan terapi stem cell di tanah air.

Keberadaan Celltech Stem Cell Centre di Makassar menandakan langkah maju bagi Indonesia dalam menjadikan diri sebagai pusat health tourism untuk terapi regeneratif, stem cell, dan gene therapy. Prof. Deby Vinski menegaskan, “Sebagai negara dengan potensi besar di bidang bioteknologi medis, Indonesia diharapkan dapat menjadi pusat penelitian dan layanan stem cell yang bersaing di tingkat global.”

Layanan yang ditawarkan di Celltech Stem Cell Centre ini meliputi:

1. Penyimpanan tali pusat bayi baru lahir.
2. Terapi sel punca untuk berbagai penyakit.
3. Kolaborasi penelitian di bidang bioteknologi medis.
4. Akses langsung ke jaringan internasional dalam penelitian dan pengembangan terapi.

Dengan kehadiran layanan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang bisa memanfaatkan teknologi medis modern tanpa harus melintasi batas negara. Apalagi, dengan ketersediaan fasilitas yang terakreditasi, masyarakat dapat merasa lebih tenang dan percaya terhadap kualitas layanan yang tersedia.

Prof. Deby Vinski, yang juga dikenal sebagai “The Queen of Anti-Aging & Stem Cell”, memimpin inisiatif ini dengan tekad untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara terkemuka dalam terapi regeneratif dan stem cell di Asia. Kesuksesan kolaborasi ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh Indonesia untuk bersaing di kancah internasional dalam bidang kesehatan.

Dengan demikian, pembukaan Celltech Stem Cell Centre di RS Universitas Hasanuddin tidak hanya menawarkan alternatif pengobatan yang lebih baik, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat serta membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cemerlang dalam bidang bioteknologi medis.

Aditya Rahman adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button