Aktris terkenal asal China, Zhao Lusi, yang dikenal sebagai “Ratu Drama China”, baru-baru ini menjadi sorotan media setelah kabar mengenai kondisi kesehatannya beredar luas. Foto-foto Zhao Lusi yang terlihat terkulai di kursi roda mengguncang penggemar dan masyarakat luas, memicu spekulasi mengenai kesehatan mental dan fisiknya. Dalam sebuah pernyataan, Zhao Lusi menyampaikan permohonan maaf atas perhatian publik yang dia terima, mengaku mengidap afasia dan mengalami depresi berat.
Afasia sendiri merupakan gangguan komunikasi yang mengganggu kemampuan seseorang untuk berbicara, menulis, serta memahami bahasa. Menurut penjelasan dari Siloam Hospitals, afasia bukanlah penyakit tersendiri, melainkan gejala akibat kerusakan pada area otak yang mengontrol kemampuan bahasa. Berbagai penyebab afasia termasuk stroke, tumor otak, dan demensia. Dalam konteks Zhao Lusi, kondisi ini diyakini menurun saat syuting drama “Almost Lover”.
Sejumlah gejala umum yang dapat dialami oleh penderita afasia meliputi:
– Berbicara dengan kalimat yang singkat dan tidak lengkap.
– Mengucapkan kata-kata yang sulit dipahami oleh orang lain.
– Menggantikan satu kata dengan kata lain atau bunyi yang berbeda.
– Berbicara dengan susunan kalimat yang tidak tepat.
– Tidak memahami kata-kata yang disampaikan oleh orang lain.
– Sulit menemukan kata atau istilah yang tepat untuk menjelaskan sesuatu.
– Kesulitan dalam menulis.
Sementara itu, untuk mencegah timbulnya afasia, individu dapat mengambil langkah-langkah berikut:
– Berhenti merokok.
– Menjaga berat badan agar tetap ideal.
– Membatasi konsumsi minuman beralkohol.
– Menjaga pikiran tetap aktif dengan kegiatan seperti membaca, menulis, dan menggambar.
– Menggunakan helm atau sabuk pengaman saat berkendara untuk menghindari cedera.
– Berolahraga secara teratur.
– Mengkonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.
Kondisi yang dialami Zhao Lusi bukan hanya menyoroti pentingnya kesehatan mental dan fisik, tetapi juga mengingatkan kita akan dampak serius yang dapat ditimbulkan oleh gangguan seperti afasia. Kesadaran akan gejala dan tindakan pencegahan yang diperlukan merupakan langkah fundamental dalam menjaga kemampuan komunikasi kita di masa mendatang.
