Kesehatan

Percayakah Anda? Pakar Ungkap Manfaat Makan Bergizi Gratis Bersama Guru Dongeng!

Program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh pemerintah tidak hanya diharapkan mampu meningkatkan status nutrisi anak-anak di Indonesia, namun juga berpotensi menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda melalui pengenalan cerita rakyat. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Indonesian Gastronomy Community (IGC), Ria Musiawan, dalam acara Program Edukasi Pendidikan Karakter Berorientasi Gastronomi Indonesia yang berlangsung di Jakarta pada 14 Desember 2024.

Ria Musiawan mengungkapkan harapannya agar folklor atau cerita rakyat yang kaya akan pesan dan nilai-nilai budaya kembali dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari anak-anak. Menurutnya, banyak cerita rakyat yang terkenal seperti Timun Mas, Keong Mas, Sangkuriang, dan Malin Kundang, yang dapat menjadi medium edukasi yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang kehidupan dan karakter.

Beberapa poin penting terkait penggabungan program makan bergizi dengan dongeng cerita rakyat antara lain:

  1. Pendidikan Nilai Budaya: Cerita rakyat merupakan warisan budaya yang berisi ajaran moral dan karakter. Melalui cerita ini, anak-anak dapat belajar tentang kebaikan, kejujuran, dan sikap menghargai makanan yang mereka konsumsi.

  2. Mengurangi Pemborosan Makanan: Ria menekankan pentingnya mengajarkan anak-anak untuk menghabiskan makanan yang mereka miliki, sehingga mengurangi angka food waste atau sampah makanan. Dengan mengaitkan konsep ini pada cerita rakyat, diharapkan anak-anak lebih memahami makna dari setiap suapan makanan.

  3. Pendekatan Kreatif: Menggunakan metode storytelling atau mendongeng dapat menarik perhatian anak-anak, menjadikan mereka lebih mudah menerima dan memahami pesan-pesan yang hendak disampaikan tanpa paksaan. Ria menuturkan bahwa cerita tentang konsekuensi tidak menghabiskan makanan, seperti menangisnya anak yang tidak menghabiskan makanannya, adalah salah satu dari banyak dongeng yang bisa digunakan.

  4. Pendidikan Karakter Melalui Kebersamaan: Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan, menambahkan bahwa pendidikan karakter harus dilakukan tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga melalui kegiatan yang melibatkan interaksi sosial seperti kebiasaan makan bersama di rumah dan di sekolah.

  5. Fondasi untuk Generasi Masa Depan: Ketua Dewan Pembina IGC, Prof Nila Moeloek, juga menekankan bahwa pola makan yang baik di meja makan dapat membentuk karakter anak, membina disiplin, rasa hormat, dan kerja sama. Ini sangat penting mengingat anak-anak yang dibentuk saat ini adalah fondasi untuk bangsa yang lebih kuat di masa depan.

Melalui integrasi program makan bergizi gratis dengan pemanfaatan cerita rakyat, diharapkan anak-anak Indonesia tidak hanya mendapatkan nutrisi yang baik tetapi juga nilai-nilai yang akan membentuk jati diri mereka. Inisiatif ini menjadi upaya strategis dalam menciptakan generasi yang tidak hanya sehat tetapi juga memiliki karakter dan rasa cinta terhadap budaya bangsa. Mayoritas ulasan ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, pendidikan karakter dan kesehatan dapat berjalan beriringan, memberikan manfaat yang lebih besar bagi masa depan anak-anak Indonesia.

Cung Media

Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button