Kasus infeksi saluran pernapasan akibat Human Metapneumovirus (HMPV) dan Influenza A menunjukkan peningkatan yang signifikan. Menurut Dr. Alius Cahyadi, dokter spesialis penyakit dalam di RS Bethsaida Hospital, langkah pencegahan dini sangat penting untuk menangkal penyebaran virus ini. Pada suatu konferensi pers, Dr. Alius menyampaikan bahwa menjaga kebersihan, menggunakan masker, dan mendapatkan vaksinasi merupakan langkah-langkah kunci untuk melindungi diri.
HMPV memiliki gejala yang mirip dengan influenza, seperti batuk, pilek, demam, dan sakit tenggorokan. Meskipun tidak seberbahaya COVID-19, virus ini tetap berisiko, terutama bagi kelompok rentan seperti bayi, orang lanjut usia, dan individu dengan penyakit kronis. Dr. Alius menegaskan bahwa penurunan imunitas pascapandemi COVID-19 memperburuk situasi ini, sehingga perhatian ekstra diperlukan bagi mereka yang berada dalam kelompok berisiko tinggi.
Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah infeksi HMPV dan Influenza A:
1. Menggunakan masker di tempat umum untuk mengurangi risiko penularan.
2. Mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air, atau menggunakan hand sanitizer.
3. Menjaga jarak fisik dengan orang lain, terutama di lingkungan yang ramai.
4. Memastikan vaksinasi, terutama untuk Influenza A yang sudah tersedia.
5. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan pola makan sehat dan istirahat yang cukup.
Dr. Alius menyebutkan bahwa faktor-faktor seperti perubahan musim, lingkungan lembap, dan mobilitas tinggi penduduk di kota besar turut mempercepat penyebaran virus ini. Peningkatan kasus HMPV dan Influenza A juga menjadi tanda bahwa masyarakat perlu beradaptasi dengan kondisi kesehatan yang terus berubah. “Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami gejala yang semakin parah,” tambahnya.
Influenza A juga menunjukkan lonjakan kasus akibat subtipe H1N1 dan H9N2, yang harus diwaspadai bersama dengan HMPV. Dampak dari kedua virus ini dapat bervariasi, dari gejala ringan yang seperti mengidap flu, hingga komplikasi serius seperti pneumonia atau gagal bernapas.
Walaupun vaksin untuk HMPV masih dalam pengembangan, Dr. Alius merekomendasikan agar masyarakat tetap fokus pada pencegahan, terutama bagi kelompok rentan. Pemerintah bersama tenaga kesehatan diharapkan dapat berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan langkah pencegahan yang tepat.
Analisa terhadap penyebaran HMPV dan Influenza A menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan dalam menghadapi wabah ini. Dengan fasilitas kesehatan yang memadai, pihak rumah sakit berkomitmen untuk mendeteksi dan menangani kasus ini secara dini. “Kami siap memberikan pelayanan terbaik bagi pasien, serta meningkatkan kemampuan deteksi cepat untuk menghadapi situasi ini,” ujar Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong, Pitono.
Pentingnya langkah pencegahan menjadi semakin jelas di tengah peningkatan kasus ini, dan masyarakat diimbau untuk lebih proaktif dalam melindungi diri dan orang-orang di sekitar mereka dari potensi infeksi.