Kesehatan

Pasutri Wajib Tahu: Tandai Masalah Kesuburan dan Waktu Kehamilan!

Setiap pasangan suami istri (pasutri) tentu memiliki impian untuk segera menyambut kehadiran anak dalam kehidupan rumah tangga mereka. Namun, bagi sebagian pasangan, perjalanan menuju kehamilan bisa menjadi tantangan, terutama jika menghadapi masalah gangguan kesuburan, baik dari pihak suami maupun istri. Menurut dr. UF Bagazi, Sp.OG, Direktur Brawijaya Hospital Antasari, penting bagi pasangan untuk mengenali tanda-tanda adanya masalah kesuburan serta mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memulai program kehamilan (promil).

Ada beberapa indikator yang dapat menjadi petunjuk bagi pasutri bahwa mereka mungkin menghadapi masalah kesuburan. Bagi pasangan yang berusia di bawah 35 tahun, jika setelah satu tahun menjalani kehidupan seksual yang aktif dan menerapkan gaya hidup sehat, mereka belum juga dikaruniai anak, itu bisa menjadi sinyal adanya masalah. Sementara itu, untuk pasutri yang berusia di atas 35 tahun, jika dalam enam bulan belum berhasil hamil, mereka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Penundaaan dalam berkonsultasi dapat memperburuk kondisi karena semakin bertambahnya usia, kualitas sel telur dan sperma dapat menurun.

Berikut adalah beberapa tanda yang mengindikasikan adanya masalah kesuburan:

  1. Usia Pasangan: Jika pasutri berusia lebih dari 35 tahun dan tidak berhasil hamil dalam enam bulan.
  2. Riwayat Kesehatan: Adanya riwayat gangguan kesehatan yang dapat memengaruhi kesuburan seperti penyakit endometriosis atau fibroid.
  3. Frekuensi Hubungan Seks: Kurangnya frekuensi hubungan seksual yang teratur bisa menjadi faktor penyebab sulitnya hamil.
  4. Kondisi Emosional dan Stres: Stres tinggi dan masalah emosional dapat memengaruhi hormon yang berperan dalam kesuburan.

Brawijaya IVF Center menawarkan solusi bagi pasangan yang menghadapi masalah ini. Didukung oleh teknologi terbaru serta ahli fertilitas berpengalaman, layanan ini menyediakan berbagai program seperti In Vitro Fertilization (IVF), Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI), hingga pemilihan embrio terbaik melalui teknologi PGT-A. Menyebutkan kesuksesan pasangan Roro dan Sigit Purnomo, yang melalui berbagai upaya di klinik IVF lain sebelumnya, akhirnya berhasil setelah menjalani program di Brawijaya IVF Center, menjadi contoh nyata dari efektivitas layanan ini.

Dr. Luky Satrio, Sp.OG, Sub.Sp. KER, yang memimpin Brawijaya IVF Center, menjelaskan bahwa tim medis di klinik ini tidak hanya akan melakukan diagnosis, tetapi juga akan mendampingi pasangan dalam proses perawatan dari awal hingga akhir. Ini termasuk penggunaan teknologi canggih seperti Timelapse Incubator yang membantu dalam pemilihan embrio terbaik dengan kemungkinan keberhasilan yang lebih tinggi.

Selain itu, Brawijaya IVF Center juga menjalin kerjasama dengan Star Fertility, sebuah lembaga reproduksi terkemuka dari Malaysia, yang membawa teknologi dan pengetahuan internasional ke dalam layanan mereka. Hal ini menjadikan Brawijaya IVF Center sebagai pilihan utama bagi pasangan yang ingin mendapatkan perawatan kesuburan tanpa harus melakukan perjalanan ke luar negeri.

Mencari bantuan medis dan menjalani program kehamilan tidak perlu dianggap sebagai hal yang tabu atau dipandang negatif. Sebaliknya, ini adalah langkah yang bijak untuk memaksimalkan peluang memiliki anak. Pasangan yang menghadapi masalah kesuburan sebaiknya menyadari bahwa mereka tidak sendiri dan masih ada banyak pilihan serta dukungan yang tersedia untuk mewujudkan impian memiliki keturunan.

Aditya Rahman adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button