Kesehatan

Pasar Bertukar Barang Bekas: Manfaatkan Barang Lama Jadi Berharga!

Pasar Bertukar Barang Bekas Hadir untuk Perpanjang Manfaat Barang

Barang bekas yang masih dalam kondisi baik seharusnya tidak langsung dibuang. Hal ini menjadi latar belakang munculnya Bersaling Silang, sebuah pasar barang bekas yang diadakan oleh komunitas Lyfe with Less. Acara ini berupaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan dan pemanfaatan barang-barang yang masih layak digunakan.

Bersaling Silang merupakan pasar barang bekas terkurasi yang menawarkan kesempatan bagi para peserta untuk menukar barang-barang bekas mereka dengan barang lainnya. “Sistem barter ini bisa menjadi alternatif yang menarik bagi yang ingin mendaur ulang barang tanpa mengeluarkan uang,” ungkap Cynthia Suci Lestari, Pendiri Lyfe With Less. Acara ini menyediakan platform bagi orang-orang untuk menukarkan berbagai jenis barang, mulai dari pakaian, alat elektronik, hingga buku, asalkan barang tersebut masih dalam kondisi yang baik.

Berawal dari sebuah kelompok di aplikasi Telegram pada tahun 2020, komunitas ini kemudian melakukan aktivasi offline dengan nama Bersaling Silang pada tahun 2023. Acara ini gratis dan terbuka untuk siapa saja yang ingin berpartisipasi. Bagi mereka yang tertarik, informasi lebih lanjut dapat diakses melalui akun Instagram resmi @bersalingsilang.

Salah satu inovasi dalam acara ini adalah kolaborasi dengan Tukr, sebuah perusahaan pengumpul minyak jelantah. Peserta yang membawa minyak jelantah sebanyak lima liter akan mendapatkan kesempatan untuk menukar hingga delapan barang, sementara yang tidak membawa minyak jelantah hanya bisa menukar lima barang. “Setiap barang yang telah terkurasi akan diberikan satu token, yang berfungsi sebagai alat tukar di area Bersaling Silang,” kata Cynthia.

Acara ini tidak hanya memberikan manfaat bagi individu peserta, tetapi juga menyampaikan pesan sosial yang lebih besar. “Kita tidak mengedepankan nilai jual barang bekas, semua barang memiliki nilai penggunaan yang sama,” jelas Cynthia. Hal ini mencerminkan asas kebermanfaatan yang diusung oleh Bersaling Silang, di mana semua transaksi tidak melibatkan uang.

Sejak diluncurkan, Bersaling Silang telah berhasil menggelar beberapa acara di berbagai kota, termasuk Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta, serta berencana untuk menjangkau kota-kota lain seperti Surabaya di tahun 2025. “Kami ingin meningkatkan kesadaran tentang tindakan berkelanjutan di masyarakat agar dapat mengurangi konsumsi barang baru yang berlebihan,” imbuh Cynthia.

Pasar ini juga berperan penting dalam memerangi budaya konsumsi cepat yang merugikan lingkungan. “Produk cepat menghasilkan konsumsi yang cepat, membuat orang cepat merasa bosan. Melalui Bersaling Silang, kami ingin mendorong masyarakat untuk memanfaatkan kembali barang-barang yang sudah ada, sehingga memperpanjang usia manfaatnya,” pungkas Cynthia.

Dengan semakin banyaknya acara seperti Bersaling Silang, diharapkan masyarakat semakin menyadari potensi barang-barang bekas mereka dan berkontribusi pada gaya hidup yang lebih berkelanjutan, serta mengurangi jejak lingkungan dari konsumsi yang berlebihan. Inisiatif ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk menukar barang, tetapi juga menciptakan komunitas yang peduli dan berkelanjutan.

Aditya Rahman

Aditya Rahman adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button