Osteoporosis menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat, terutama bagi lansia. Menurut data dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bogor, osteoporosis adalah kondisi di mana kepadatan tulang berkurang, menjadikan tulang lebih rapuh dan rentan terhadap patah. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai penyebabnya, diharapkan masyarakat dapat mengambil langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat.
Salah satu faktor utama terjadinya osteoporosis adalah usia. Proses alami penuaan menyebabkan kemampuan tubuh membentuk tulang baru menurun, terutama setelah puncak massa tulang dicapai sekitar usia 30 tahun. Selain usia, kekurangan nutrisi juga menjadi penyebab penting. Asupan kalsium yang tidak memadai dan kurangnya vitamin D berkontribusi pada penurunan kepadatan tulang, yang sangat penting bagi kesehatan tulang.
Perubahan hormon juga mempengaruhi angka kejadian osteoporosis. Penurunan estrogen pada wanita pasca-menopause dan penurunan testosteron pada pria dapat mempercepat pengeroposan tulang. Gaya hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik, juga berperan dalam mempercepat kehilangan massa tulang.
IDI Bogor telah meneliti lebih lanjut mengenai osteoporosis dan mengungkapkan sejumlah solusi pengobatan yang dapat membantu penderitanya. Berikut adalah obat yang direkomendasikan untuk meningkatkan kepadatan tulang dan mengatasi gejala osteoporosis:
Bisfosfonat: Obat ini mengurangi resorpsi tulang dan meningkatkan kepadatan tulang. Alendronate, misalnya, biasanya diberikan dengan dosis 5-10 mg setiap hari atau 35-70 mg sekali seminggu.
Denosumab: Diberikan dalam bentuk injeksi setiap enam bulan, denosumab menghambat perkembangan osteoklas, sel yang memecah tulang.
Raloxifene: Obat ini, yang termasuk dalam kategori modulator reseptor estrogen selektif (SERM), memiliki dosis umum 60 mg sehari dan membantu menjaga kepadatan tulang.
Kalsitonin: Dapat digunakan dalam bentuk semprotan hidung atau suntikan untuk mengurangi nyeri akibat patah tulang.
- Suplemen Kalsium dan Vitamin D: Keduanya penting untuk mendukung kesehatan tulang, dengan dosis kalsium yang direkomendasikan antara 1000-1200 mg/hari dan vitamin D sekitar 600-800 IU/hari.
Penggunaan obat-obatan ini harus dilakukan dengan konsultasi dokter untuk menentukan terapi yang paling sesuai. Selain pengobatan, perubahan gaya hidup seperti mengonsumsi diet sehat dan rutin berolahraga sangat penting untuk manajemen osteoporosis. Dengan informasi yang tepat, diharapkan masyarakat bisa lebih waspada dan mengambil langkah preventif terhadap osteoporosis.