
Gonore, atau yang lebih dikenal sebagai kencing nanah, merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini sering kali tidak menunjukkan gejala, terutama pada perempuan, sehingga meningkatkan risiko penularan. Menyadari pentingnya masalah ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Banjar mengambil inisiatif untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai penyakit gonore serta mendorong pengobatan yang tepat.
IDE Kota Banjar menegaskan bahwa penyakit gonore merupakan salah satu tantangan kesehatan yang signifikan di masyarakat. Penyakit ini berpotensi menular melalui beberapa faktor, antara lain:
Aktivitas seksual yang tidak aman: Kurangnya perhatian terhadap kesehatan genital, mulut, atau anus dapat meningkatkan risiko infeksi.
Penggunaan alat bantu seks: Alat bantu seks yang digunakan secara berulang dapat menginfeksi organ vital, jika tidak dibersihkan dengan baik.
Berhubungan seksual tanpa kondom: Penggunaan kondom merupakan cara efektif untuk melindungi diri dari penyakit menular seksual, termasuk gonore.
- Hubungan seksual anal: Gesekan yang terjadi selama aktivitas seksual anal dapat merusak jaringan anus, sehingga memungkinkan bakteri untuk masuk dengan lebih mudah.
Menghadapi masalah ini, IDI Banjar telah merangkum rekomendasi pengobatan guna membantu penderita gonore. Beberapa antibiotik yang direkomendasikan meliputi:
Ceftriaxone: Obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi gonore dengan cara disuntikkan. Ceftriaxone termasuk dalam golongan sefalosporin.
Cefixime: Type antibiotik lain yang penting, Cefixime biasanya diresepkan dengan dosis 400 mg per hari.
Amoxicillin: Meski bukan pengobatan utama, Amoxicillin dapat meredakan gejala gonore dengan dosis 500 mg yang dikonsumsi tiga kali sehari selama tujuh hari.
- Azithromycin: Biasanya diberikan bersamaan dengan antibiotik lain, Azithromycin sering digunakan untuk mengatasi infeksi klamidia yang berkaitan dengan gonore, dengan dosis tunggal 1 gram.
Proses pengobatan gonore perlu dilakukan di bawah pengawasan dokter, dan penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan meskipun gejala telah hilang. Selain itu, sangat dianjurkan agar pasangan seksual juga menjalani pemeriksaan dan perawatan untuk mencegah penularan ulang.
Sebagai masyarakat, kesadaran akan praktik seksual yang aman dan pemahaman mengenai pengobatan gonore dapat membantu menekan angka infeksi dan penyebaran penyakit ini. Edukasi dari organisasi kesehatan seperti IDI Banjar berperan krusial dalam meningkatkan kesehatan seksual serta keselamatan masyarakat secara umum.