Demam adalah kondisi kesehatan di mana suhu tubuh meningkat di atas 38°C, biasanya sebagai respons tubuh terhadap infeksi atau penyakit. Meskipun demam merupakan mekanisme alami untuk membantu melawan infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit, demam yang dirasakan bisa naik turun menandakan adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Dalam hal ini, terdapat beberapa penyakit yang sering kali ditandai dengan gejala demam yang fluktuatif.
Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah demam berdarah. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dengue, dan penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Demam berdarah umumnya umum terjadi di daerah tropis dan subtropis, terutama selama musim hujan. Pada pasien demam berdarah, demam tinggi dapat mencapai 40 derajat Celsius, dan gejala tambahan meliputi nyeri otot dan sendi, mual, muntah, ruam kulit, serta penurunan jumlah trombosit yang dapat menyebabkan perdarahan seperti mimisan. Demam biasanya berlangsung selama 2 hingga 7 hari, dengan puncak demam sering terjadi pada hari-hari awal infeksi.
Selanjutnya, malaria juga merupakan penyakit yang ditandai dengan demam yang naik turun. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Salah satu ciri khas malari adalah siklus gejala yang dapat muncul setiap 24 hingga 72 jam tergantung pada jenis parasit yang menginfeksi. Selain demam yang fluktuatif, pasien malaria juga sering mengalami sakit kepala, panas dingin disertai berkeringat, muntah, nyeri otot, dan diare. Siklus demam ini dimulai dengan menggigil, diikuti oleh demam tinggi, dan kemudian berkeringat sebelum suhu tubuh kembali turun.
Tifus atau demam tifoid juga menjadi perhatian, terutama karena penyebarannya melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Gejala tifus mirip dengan demam lainnya, dengan demam tinggi yang bisa mencapai 39-40 derajat Celsius dan pola demam yang naik turun. Selain demam, pasien juga dapat mengalami nyeri perut, diare atau sembelit, serta kelelahan dan kehilangan nafsu makan. Penting untuk diketahui bahwa demam tifus dapat muncul dengan mendadak dan dapat berlangsung selama beberapa minggu jika tidak diobati.
Ketiga penyakit di atas menunjukkan bahwa demam yang naik turun bukanlah kondisi yang bisa diabaikan. Jika seseorang mengalami demam berkepanjangan atau fluktuatif tanpa sebab jelas, disertai dengan gejala lain, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis dan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi yang lebih serius dan mendukung pemulihan yang lebih cepat.
Demam fluktuatif dapat menjadi tanda dari kondisi kesehatan yang lebih serius, sehingga memahami gejala-gejalanya dan mengetahui penyakit yang mungkin menyebabkannya sangatlah penting. Bila mengalami gejala tersebut, tindakan cepat dengan berkonsultasi kepada tenaga medis adalah langkah terbaik untuk menjaga kesehatan.