Penyakit sulit buang air kecil adalah gangguan kesehatan yang dapat dialami oleh siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin atau usia. Menurut informasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Dompu, gejala utama yang biasanya dihadapi adalah kesulitan menahan buang air kecil, tetapi memerlukan waktu yang cukup lama hingga urine dapat keluar. Kondisi ini perlu diatasi segera dan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
Dr. Muhammad Adib Khumaidi, Sp.OT., selaku ketua IDI Cabang Dompu, menjelaskan bahwa organisasi ini berperan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah tersebut. Dengan adanya fokus pada pengembangan profesionalisme dokter, IDI bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat serta solusi pengobatan bagi masyarakat yang menghadapi masalah sulit buang air kecil.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil. Menurut data yang dihimpun oleh IDI, berikut beberapa penyebab utama:
Infeksi Saluran Kemih (ISK): Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan yang mengganggu proses berkemih. ISK lebih umum terjadi pada wanita, tetapi pria juga bisa mengalaminya.
Pembesaran Prostat: Pada pria, pembesaran prostat jinak (BPH) dapat menekan saluran kemih sehingga menghambat aliran urine. Masalah ini biasanya muncul seiring bertambahnya usia.
Gangguan Saraf: Kerusakan pada sistem saraf, yang dapat disebabkan oleh stroke, cedera tulang belakang, atau diabetes, dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mengontrol buang air kecil dan menyebabkan pembesaran prostat.
- Batu Saluran Kemih: Keberadaan batu dalam saluran kemih bisa menyumbat aliran urine, menyebabkan rasa sakit dan kesulitan saat berkemih.
Seiring dengan pemahaman akan penyebabnya, IDI Cabang Dompu juga memberikan informasi mengenai pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan ini. Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan untuk meringankan gejala sulit buang air kecil:
Obat Batugin Sirup: Mengandung ekstrak daun tempuyung dan daun kejibeling, berfungsi untuk meluruhkan batu urine serta memperlancar buang air kecil. Dosis yang dianjurkan adalah 3-4 kali sehari sebanyak 30 ml.
Obat Urispas: Sebuah antispasmodik yang efektif meredakan nyeri dan ketidaknyamanan saat berkemih. Dosis yang disarankan adalah 3-4 kali sehari sesuai dengan anjuran dokter.
Obat Urotractin: Mengandung asam pipemidat, digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih dengan dosis 2 kali sehari sebanyak 1 kapsul setiap 12 jam.
- Obat Urogetix: Dengan kandungan phenazopyridine HCl, obat ini membantu meredakan nyeri dan iritasi pada saluran kemih. Dosis yang direkomendasikan adalah 2 kaplet tiga kali sehari.
Sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut, sangat penting bagi penderita untuk berkonsultasi dengan dokter guna memastikan penyebab pasti dari kesulitan buang air kecil yang dialami. Dengan diagnosis yang tepat, pasien dapat menerima pengobatan yang sesuai dan diharapkan dapat segera merasakan perbaikan dalam kondisi kesehatannya. IDI Cabang Dompu berkomitmen untuk terus memberikan informasi dan dukungan kepada masyarakat terkait masalah kesehatan ini.