Kesehatan

Hati-Hati! Kekurangan Kalori Bisa Bahayakan Kehamilan Anda!

MENJAGA asupan kalori yang cukup selama kehamilan merupakan langkah penting untuk memastikan kesehatan janin dan mencegah risiko bayi lahir dengan berat badan rendah. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Muhammad Fadli, menekankan bahwa jika kebutuhan kalori ibu tidak terpenuhi, kemungkinan besar janin akan lahir dengan berat badan rendah atau mengalami gangguan pertumbuhan.

Menurut Fadli, ibu hamil dengan indeks massa tubuh (BMI) normal idealnya mengalami peningkatan berat badan sekitar 12-16 kilogram selama sembilan bulan kehamilan. Pada trimester pertama, ibu hamil tidak memerlukan tambahan kalori dan bisa mempertahankan pola makan seperti sebelum hamil. Namun, saat memasuki trimester kedua, terutama saat usia kehamilan mencapai 14 minggu, ibu hamil membutuhkan tambahan sekitar 400 kalori per hari untuk mendukung perkembangan janin. Pada trimester ketiga, kebutuhan ini meningkat menjadi sekitar 500 kalori tambahan per hari.

Kekurangan kalori dalam kehamilan dapat berdampak serius. Berikut adalah beberapa risiko yang mungkin dialami akibat kekurangan asupan kalori:

  1. Berat Badan Janin Rendah: Salah satu dampak langsung dari kekurangan kalori adalah adanya risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, yang dapat memengaruhi kesehatan dan perkembangan jangka panjang anak.

  2. Gangguan Pertumbuhan: Bayi yang tidak mendapatkan gizi yang cukup dapat mengalami gangguan pertumbuhan, baik secara fisik maupun neurologis.

  3. Masalah Kesehatan Ibu: Kekurangan nutrisi bukan hanya mengancam janin, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan pada ibu, seperti anemia dan peningkatan risiko infeksi.

  4. Kekuatan Imun yang Menurun: Asupan kalori yang kurang dapat berdampak pada sistem imun ibu, sehingga lebih rentan terhadap penyakit.

Pemantauan berkala terhadap perkembangan janin juga sangat penting. Fadli menyarankan agar ibu hamil melakukan pemeriksaan rutin menggunakan ultrasonografi (USG) untuk memantau berat badan janin serta berbagai aspek lainnya, seperti lingkar kepala dan perut. Pertumbuhan janin yang sehat ditandai dengan kenaikan berat badan sekitar 150 gram per minggu dan gerakan aktif di dalam kandungan. Janin dikatakan kecil jika berat badannya berada di bawah persentil ke-10, dan terlalu besar jika berada di atas persentil ke-90.

Selain itu, gerakan janin yang aktif adalah tanda kehamilan yang sehat. Jika janin tidak bergerak aktif, hal ini bisa menjadi sinyal adanya gangguan pada plasenta atau aliran darah, serta kemungkinan janin mengalami hipoglikemia (kekurangan gula).

Ibu hamil juga disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional guna mendiskusikan kebutuhan kalori yang sesuai berdasarkan tahap kehamilan. Memperhatikan kebutuhan kalori dan melakukan pemeriksaan kondisi janin secara rutin adalah langkah krusial untuk memastikan kelahiran bayi yang sehat. Pastikan untuk menjaga pola makan yang seimbang dan memadai serta never hesitate to reach out for help from healthcare providers when in doubt.

Aditya Rahman

Aditya Rahman adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button