Kesehatan

Cegah Risiko Depresi Pasca-Melahirkan dengan Tips Ini!

Proses kelahiran seorang bayi sering kali membawa perubahan besar dalam hidup seorang ibu. Selain berbahagia menyambut anggota baru, banyak ibu yang harus menghadapi tantangan kesehatan mental, salah satunya adalah risiko depresi pasca melahirkan (DPM). DPM adalah kondisi serius yang dapat muncul setelah proses melahirkan, dan meskipun ibu biasanya sehat secara fisik, kesehatan mental mereka bisa terganggu. Namun, ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko DPM.

Depresi pasca melahirkan berbeda dibandingkan dengan fenomena yang dikenal sebagai baby blues, meskipun keduanya memiliki gejala yang mirip. Baby blues biasanya terbatas dalam rentang waktu 1 hingga 2 minggu setelah melahirkan, sedangkan DPM dapat berlangsung lebih lama, bahkan bertahun-tahun jika tidak ditangani dengan baik. Gejala ini mencakup kesedihan berlebih, kemarahan yang tak terkendali, hilangnya nafsu makan, hingga perasaan terasing. Jika tidak kadar ditangani, DPM dapat memunculkan pikiran berbahaya, baik untuk diri sendiri maupun bayi.

Untuk mencegah risiko DPM, ibu bisa melakukan beberapa langkah penting, antara lain:

  1. Olahraga Sebelum dan Sesudah Melahirkan
    Aktivitas fisik terbukti meningkatkan produksi hormon serotonin dalam darah. Serotonin adalah hormon yang berperan penting dalam menjaga suasana hati dan menurunkan tingkat stres. Ibu hamil dan setelah melahirkan bisa mencoba olahraga yang aman seperti berenang atau yoga. Selain bermanfaat untuk fisik, olahraga juga dapat menjadi sarana relaksasi.

  2. Tingkatkan Mood dengan Media Hiburan
    Masa pasca melahirkan kadang dianggap berat dan melelahkan. Untuk meningkatkan kesehatan mental, ibu sebaiknya memperbanyak hiburan seperti film atau komedi. Kegiatan ini dapat membantu meringankan beban pikiran, memicu tawa, dan membuat suasana hati lebih baik.

  3. Berbagi Cerita dengan Orang Terdekat
    Salah satu penyebab utama stres pasca melahirkan adalah ibu jarang berbagi perasaan atau keresahan dengan orang-orang terdekat. Menceritakan pengalaman dan perasaan kepada pasangan atau teman dekat dapat meringankan beban mental. Selain itu, bersosialisasi dengan ibu-ibu lain yang lebih berpengalaman juga dapat membantu mengurangi rasa kesepian.

  4. Konsumsi Makanan Sehat dan Air Mineral
    Nutrisi sangat penting bagi kesehatan mental. Mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan vitamin B kompleks dapat membantu menyeimbangkan hormon dalam tubuh. Pastikan juga untuk minum cukup air mineral, karena hidrasi yang baik berkontribusi pada kinerja otak dan suasana hati yang lebih stabil.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, diharapkan para ibu bisa lebih siap dan terhindar dari risiko depresi pasca melahirkan. Pendampingan dari keluarga dan lingkungan sekitar juga sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan mental ibu. Diperlukan kesadaran dan dukungan yang kuat untuk membantu para ibu melalui masa-masa sulit ini dan mencegah dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh DPM. Momen bahagia menyambut kehadiran bayi sebaiknya diimbangi dengan perhatian terhadap kesehatan mental ibu agar dapat menjalin ikatan yang lebih erat dengan buah hati.

Aditya Rahman adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button