Akhir-akhir ini, Indonesia mengalami curah hujan yang tinggi, menyebabkan banjir di berbagai daerah. Banjir tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga meningkatkan risiko kesehatan masyarakat. Menyusul dampak tersebut, berbagai penyakit berpotensi muncul, sehingga penting bagi masyarakat untuk mengenali ancaman kesehatan yang dapat terjadi setelah banjir.
Kelembapan yang meningkat dan genangan air menyiptakan lingkungan yang ideal bagi penyebaran kuman, virus, serta bakteri. Masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di daerah terdampak banjir, perlu mewaspadai tujuh penyakit berikut yang sering terjadi pasca-banjir, sebagaimana disarankan oleh Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI dan sumber terkait lainnya.
Diare
Penyakit ini merupakan salah satu yang paling umum setelah banjir. Diare sering disebabkan oleh kontaminasi makanan atau air oleh bakteri, virus, atau parasit. Gejala diare mencakup buang air besar yang cair secara berulang, kram perut, dan dehidrasi. Penting untuk menjaga kebersihan saat menyiapkan makanan dan memilih sumber air yang aman.Demam Berdarah
Demam berdarah meningkat selama musim hujan dan pasca-banjir, terutama dengan berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti di genangan air. Gejala demam berdarah termasuk demam tinggi, nyeri otot, dan bintik-bintik merah di kulit. Jika tidak ditangani, penyakit ini bisa berujung pada syok atau perdarahan.Leptospirosis
Leptospirosis adalah infeksi bakteri yang ditularkan melalui air atau tanah yang terkontaminasi urin hewan, seperti tikus. Gejala yang muncul termasuk sakit kepala, nyeri otot, dan dalam kasus parah, infeksi dapat menyerang ginjal.Demam Tifoid
Disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi, demam tifoid dapat menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Gejala meliputi demam tinggi, sakit kepala, dan diare. Tanpa penanganan yang memadai, tifoid berpotensi menimbulkan komplikasi serius.Malaria
Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Selama banjir, genangan air menjadi habitat berkembang biak bagi nyamuk. Gejala malaria termasuk demam tinggi dan menggigil, dan jika tidak diobati, dapat berujung pada komplikasi yang berbahaya.Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Cuaca lembap dapat memperburuk kondisi pernapasan, meningkatkan risiko ISPA. Gejala seperti batuk, pilek, dan sesak napas dapat berkembang menjadi pneumonia jika tidak ditangani dengan baik.- Penyakit Kulit
Genangan air bisa memicu infeksi kulit seperti dermatitis atau luka terinfeksi. Kondisi lembap meningkatkan risiko iritasi dan infeksi pada kulit.
Mencegah penyakit pasca-banjir adalah langkah krusial. Penting bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri. Beberapa langkah pencegahan termasuk rutin mencuci tangan, menghindari konsumsi makanan atau air yang mungkin terkontaminasi, serta menggunakan obat nyamuk untuk mencegah gigitan.
Selalu periksa kesehatan secara berkala dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika merasakan gejala-gejala penyakit. Upaya pencegahan ini akan membantu mereduksi risiko terkena penyakit yang berpotensi membahayakan kesehatan setelah banjir. Informasi ini diharapkan dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat mengenai ancaman yang mungkin timbul serta pentingnya tindakan preventif untuk melindungi kesehatan.