Alergi makanan menjadi salah satu masalah kesehatan yang semakin sering dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Menurut informasi dari IDI Lombok Barat, banyak orang—dari anak-anak hingga orang dewasa—mengalami reaksi sistem kekebalan tubuh yang tidak normal terhadap protein makanan tertentu, seperti telur dan susu. Dengan semakin meningkatnya kasus alergi makanan, IDI Lombok Barat berusaha melakukan penelitian untuk memahami lebih lanjut tentang penyebab dan solusi pengobatan yang tepat bagi penderitanya.
Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru mengenali protein dalam makanan sebagai ancaman, sehingga memicu reaksi alergi. Berikut adalah beberapa penyebab utama munculnya alergi terhadap makanan:
Reaksi Imun terhadap Paparan Lingkungan
Sistem kekebalan yang bereaksi berlebihan terhadap protein makanan tertentu dapat dipicu oleh kondisi lingkungan. Kebersihan yang buruk dan pola makan yang tidak seimbang juga menjadi faktor risiko, di mana paparan yang lama terhadap makanan tertentu dapat meningkatkan kemungkinan sensitivitas.Faktor Genetik
Riwayat alergi dalam keluarga sangat berpengaruh. Sekitar 80% kasus alergi makanan berhubungan dengan faktor keturunan. Jika ada anggota keluarga yang menderita alergi makanan atau penyakit atopik seperti asma, risiko mengalami alergi tersebut meningkat.Faktor Usia
Bayi dan anak-anak lebih rentan mengalami alergi makanan. Beberapa alergi bisa hilang seiring bertambahnya usia, namun alergi terhadap kacang tanah dan beberapa jenis makanan laut cenderung bertahan hingga dewasa.- Obesitas
Kelebihan berat badan memiliki hubungan yang erat dengan peningkatan risiko alergi makanan. Kondisi inflamasi pada tubuh yang disebabkan oleh obesitas dapat memperburuk kondisi alergi yang ada.
Dalam menanggulangi alergi makanan, IDI Lombok Barat merekomendasikan beberapa jenis pengobatan berdasarkan tingkat keparahan reaksi alergi yang dialami seseorang. Berikut adalah beberapa kategori obat yang umumnya digunakan:
Obat Antihistamin
Obat seperti Loratadine dapat mengurangi berbagai gejala alergi, termasuk hidung meler, bersin-bersin,dan ruam kulit yang terasa gatal.Obat Kortikosteroid
Betamethasone sering digunakan untuk meredakan gejala peradangan dari berbagai kondisi, termasuk alergi.Obat Epinefrin
Obat ini diperlukan untuk mengatasi reaksi alergi berat atau anafilaksis. Biasanya diberikan melalui suntikan, epinefrin dapat dengan cepat meredakan gejala serius seperti pembengkakan tenggorokan dan kesulitan bernapas.- Obat Tetes Mata
Gejala alergi yang muncul pada mata, seperti gatal atau kemerahan, dapat diatasi dengan obat tetes mata antihistamin, contohnya Azelastine.
Sebelum menggunakan obat-obatan tersebut, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai berdasarkan kondisi individu akan membantu dalam mengelola dan mengurangi dampak alergi makanan. Identifikasi penyebab serta penanganan yang tepat menjadi langkah penting dalam memastikan kesehatan yang optimal bagi mereka yang menderita alergi makanan.