Sega, yang dikenal sebagai pionir dalam industri permainan video, mengalami perjalanan yang dramatis dari pengembang konsol terkemuka menjadi perusahaan yang fokus pada pengembangan perangkat lunak. Meskipun saat ini Sega dikenal dengan game ikonik seperti Sonic the Hedgehog, perjalanan mereka di pasar konsol berakhir setelah sejumlah kegagalan produk yang signifikan.
Di akhir tahun 1980-an, Sega bersaing ketat dengan Nintendo melalui konsol Sega Genesis. Strategi pemasaran mereka, termasuk slogan "Genesis does what NintenDon’t," membawa Sega meraih keseluruhan pasar yang cukup besar. Peluncuran game Sonic the Hedgehog pada tahun 1991 dan penurunan harga konsol tersebut memberikan keuntungan kompetitif, meskipun ini tidak bertahan lama. Memasuki pertengahan 1990-an, Sega menghadapi tantangan besar ketika Sony meluncurkan PlayStation.
Di antara faktor penyebab kegagalan Sega dalam mempertahankan posisi mereka, ada beberapa alasan kunci:
Peluncuran Sega Saturn yang Prematur: Sega mempercepat rilis konsol Sega Saturn dengan harapan bisa mendahului PlayStation. Namun, ini menjadi bumerang karena peluncuran yang terburu-buru menghasilkan pustaka game yang minim dan membuat banyak konsumen kecewa.
Kurangnya Game Ikonik: Meskipun Saturn memiliki beberapa game yang baik, konsol ini tidak pernah mendapatkan judul Sonic yang memadai, yang merugikan daya tariknya di kalangan penggemar.
Kekurangan Dukungan Pihak Ketiga: Setelah peluncuran Sega Dreamcast pada tahun 1998, Sega berusaha untuk kembali bersinar di pasar. Namun, kurangnya dukungan dari pengembang pihak ketiga membuat konsol ini tidak bisa bersaing dengan PlayStation 2, yang mendapatkan banyak sekali dukungan game dan fitur tambahan seperti pemutar DVD.
- Kurangnya Inovasi: Sega semakin kesulitan untuk berinovasi dalam produk konsol mereka. Walaupun Dreamcast menawarkan beberapa fitur baru, seperti konektivitas internet, itu belum cukup untuk menarik perhatian di tengah persaingan ketat dari konsol lain yang superior.
Pada Januari 2001, Sega mengumumkan keputusan untuk menghentikan produksi konsol dan berfokus pada pengembangan game. Walaupun akhir mereka sebagai pengembang konsol menyedihkan, Sega berhasil beradaptasi dengan baik dan kini menjelma menjadi salah satu pemain terkemuka di industri permainan dengan fokus pada perangkat lunak. Sejak saat itu, Sega terus meluncurkan berbagai game populer, termasuk judul-judul terbaru dalam franchise mereka yang telah teruji oleh waktu. Akhirnya, meskipun mereka tidak lagi memproduksi konsol, Sega tetap menjadi merek yang dicintai di dunia game.