Hiburan

Studio Game Poppy Times Tiba-tiba Gugat Google, Apa Penyebabnya?

Kabar terbaru datang dari Mob Entertainment, studio pengembang di balik serial game horor populer, Poppy Times. Pada Rabu (15/01), Mob Entertainment mengajukan gugatan terhadap Google yang menarik perhatian banyak pihak, terutama para penggemar game. Gugatan ini dipicu oleh kemunculan game palsu yang menggunakan desain serta aset dari game asli mereka.

Alasan utama di balik gugatan tersebut adalah adanya dua game bernama “Poppy PlayTime Chapter 3” dan “Poppy PlayTime Chapter 4” yang dibuat oleh pengembang yang bernama Daigo Game 2020 Inc. Mob Entertainment menuduh bahwa kedua game tersebut melanggar hak cipta mereka dengan menyertakan elemen-elemen yang berhak cipta, termasuk desain yang mirip serta penggunaan mod “wuggy poppy huggy 4”. Game-game ini dijual dengan harga berkisar antara 35 hingga 95 Dolar AS (sekitar 570 hingga 1,5 juta Rupiah) dan para pemain yang membeli game tersebut dilaporkan diarahkan ke URL yang sudah tidak aktif.

Mob Entertainment menyatakan bahwa meski mereka sudah mengajukan laporan ke Google untuk menghapus game tersebut, masalahnya tidak kunjung terselesaikan. Google mengonfirmasi penerimaan permintaan penghapusan pada tanggal 1 November 2024, namun hingga awal Desember mereka tidak memberikan tanggapan. Setelah Mob Entertainment menghubungi kembali pada 5 Desember 2024, game itu akhirnya dihapus pada 9 Desember 2024. Namun, yang mengejutkan, game tersebut muncul kembali pada 13 Desember 2024 dengan URL yang sama, meskipun laporan telah diajukan kembali. Hal ini menyebabkan frustrasi bagi Mob Entertainment, yang mengklaim bahwa baik game Chapter 3 maupun Chapter 4 masih dapat ditemukan di Play Store hingga saat ini.

Dalam gugatan ini, Mob Entertainment meminta kompensasi atas pelanggaran hak cipta dan merek dagang. Mereka meminta ganti rugi sesuai dengan undang-undang sebesar 150 ribu Dolar AS (sekitar 2,4 miliar Rupiah) untuk setiap aset yang dilanggar. Selain itu, mereka juga menggugat agar Google dan Daigo Game dihentikan dari pelanggaran berulang yang serupa di masa depan.

Kasus ini menyoroti masalah yang lebih besar dalam industri game di mana konten yang dilindungi hak cipta seringkali diabaikan oleh platform distribusi. Dalam konteks ini, studio-studio kecil seperti Mob Entertainment sering kali menjadi korban keuntungan yang diambil oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Sampai saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Google terkait dengan gugatan ini. Namun, langkah hukum yang diambil oleh Mob Entertainment menjadi sorotan banyak kalangan, termasuk pengamat industri dan penggemar game. Para penggiat game di dunia maya pun mulai berspekulasi tentang bagaimana kasus ini akan memengaruhi kebijakan pemilik platform di masa depan dalam menangani konten yang melanggar hak cipta.

Dengan meningkatnya jumlah kasus pelanggaran hak cipta, kini lebih dari sebelumnya, penting bagi pengembang untuk melindungi karya mereka dan bagi platform untuk bertindak cepat dalam menanggapi keluhan yang valid.

Fitri Amelia

Fitri Amelia adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button