Huawei, raksasa teknologi asal Tiongkok, tengah bersiap untuk mengembangkan kembali kehadirannya di pasar global dengan smartphone bertenaga chip Kirin. Menurut laporan dari Nikkei Asia, perusahaan ini berencana untuk memasuki 60 negara yang berbeda, berupaya untuk bersaing dengan merek-merek global lainnya. Strategi ekspansi ini akan fokus pada penggunaan chip Kirin yang diproduksi oleh SMIC. Namun, langkah ini datang di tengah penyadaran akan keterbatasan teknologi yang disebabkan oleh sanksi dari pemerintah Amerika Serikat.
Huawei telah mengalami tantangan signifikan di pasar global, terutama setelah terjebak dalam perang dagang antara AS dan Tiongkok yang membuat aksesi terhadap teknologi canggih menjadi sangat terbatas. Perusahaan ini tidak lagi memiliki akses ke TSMC, yang dikenal sebagai salah satu produsen chip terbaik di dunia. Posisi tersebut membuat Huawei terpaksa bergantung pada chip Kirin dengan arsitektur mandek di 7 nm, yang mungkin tidak sekuat chip modern yang diproduksi oleh pesaing seperti Qualcomm dan Apple.
Untuk menghadapi tantangan ini, Huawei tidak hanya mengandalkan hardware, tetapi juga berinvestasi dalam pengembangan sistem operasi baru, HarmonyOS Next. OS ini dirancang untuk berfungsi secara independen dari Android dan menawarkan potensi optimalisasi yang lebih baik bagi pengguna. Dukungan dari pemerintah Tiongkok untuk membangun ekosistem software yang kuat juga merupakan langkah strategis bagi Huawei, dengan mengajak produsen aplikasi lokal untuk mengembangkan aplikasi di platform HarmonyOS.
Adapun rencana Huawei untuk ekspansi global ini menimbulkan sejumlah pertanyaan, terutama tentang bagaimana perusahaan akan menarik pengguna yang sebelumnya skeptis terhadap produk mereka. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu dicermati dari rencana ekspansi Huawei:
- Target Pasar: Huawei berencana untuk masuk ke 60 negara, menjangkau lebih banyak konsumen di dunia.
- Penggunaan Chip Kirin: Reliance pada chip Kirin yang diproduksi oleh SMIC menjadi jalan utama bagi Huawei meskipun performanya tidak sekuat chip dari TSMC.
- Pengembangan HarmonyOS: Peluncuran HarmonyOS Next adalah kunci untuk bertahan di pasar meski tanpa dukungan Android penuh.
- Dukungan Pemerintah: Huawei mendapatkan dukungan dari pemerintah Tiongkok, yang diharapkan mempermudah pengembangan ekosistem aplikasi.
- Strategi Pemasaran: Pendekatan pemasaran yang tepat akan menjadi faktor penting dalam mengatasi skeptisisme pengguna.
Meskipun jalan yang akan dilalui Huawei tampak penuh tantangan, perusahaan tetap optimis untuk kembali bersaing secara global. Langkah-langkah strategis ini dapat menjadi awal baru bagi Huawei jika mereka berhasil mengatasi kendala yang ada dan menjawab kebutuhan konsumen yang terus berkembang. Hanya waktu yang akan menentukan seberapa jauh ambisi Huawei akan terwujud di panggung internasional.