
Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian para penggemar game kembali tertuju pada konsol handheld, terutama dengan pengumuman dan penundaan peluncuran Nintendo Switch 2. Di tahun 2025, sering kali kita melihat orang-orang menggunakan Nintendo Switch di tempat umum, seperti di dalam pesawat atau transportasi umum. Namun, sebelum munculnya konsol modern ini, ada perangkat legendaris yang masih mencuri perhatian, yaitu Game Boy Color.
Diluncurkan pada tahun 1998 sebagai penerus dari Nintendo Game Boy yang asli, Game Boy Color dibekali dengan layar penuh warna, daya tahan baterai yang mengesankan, dan lebih dari 800 game, termasuk franchise terkenal seperti Pokémon, Legend of Zelda, dan Mario. Pada masanya, perangkat ini menjadi ikon di dunia gaming. Namun, dengan hadirnya teknologi baru seperti layar backlit dan smartphone, bagaimana rasanya bermain Game Boy Color di tahun 2025?
Game Boy Color, meskipun sekarang dianggap perangkat “kuno”, masih memiliki daya tarik tersendiri. Dengan resolusi layar 160×140 dan hanya bertenaga prosesor 8-bit serta RAM 32 kilobytes, perangkat ini tampak jauh dari modernitas. Sebagai perbandingan, iPhone terbaru memiliki resolusi jauh lebih tinggi. Namun, Game Boy Color menawarkan 32.768 warna, yang merupakan peningkatan dibandingkan dengan pendahulunya yang monochrome. Power yang dibutuhkan pun berasal dari dua baterai AA, memberikan waktu bermain sekitar 10 jam.
Berpindah ke pengalaman bermain, dalam bermain Game Boy Color, terdapat kesenangan yang unik yang tidak terdapat pada konsol modern. Anda tidak perlu khawatir tentang koneksi internet, frame rate, atau masalah kompatibilitas. Pengalaman yang sederhana ini memungkinkan pemain untuk langsung memasukkan kartrid permainan dan mulai bermain tanpa hambatan. Hal ini membuat pengalaman bermain menjadi lebih menyenangkan, terhindar dari gangguan yang sering muncul dalam gaming modern.
Namun, satu kelemahan mencolok dari Game Boy Color adalah keberadaan layar yang tidak memiliki backlight, membuat pengalaman bermain terasa menantang, terutama di kondisi pencahayaan yang rendah. Untungnya, ada berbagai solusi aftermarket untuk meningkatkan kualitas tampilan, termasuk lampu tambahan atau mengganti layar dengan yang memiliki backlight.
Menariknya, permainan seperti “Pokémon Gold,” yang dirilis 25 tahun yang lalu, masih relevan untuk dimainkan hari ini. Dengan visual dan gameplay yang menarik, game-game klasik ini memberikan nostalgia yang mendalam bagi para pemain. Pengalaman bermain Game Boy Color kini mungkin disamakan dengan mendengarkan musik vinyl atau mengemudikan mobil klasik, di mana ada keindahan tersendiri di dalamnya meskipun ada keterbatasan dibandingkan teknologi modern.
Untuk banyak orang, Game Boy Color adalah lebih dari sekedar perangkat gaming; itu adalah jendela menuju masa lalu yang penuh dengan kenangan berharga. Di tengah perkembangan dunia gaming yang semakin kompleks, perangkat ini menawarkan alternatif yang menyenangkan dan sederhana. Bagi pemain yang merasa lelah dengan kerumitan game modern, menjelajahi kembali game-game klasik di Game Boy Color bisa menjadi pilihan menarik sembari menunggu peluncuran Nintendo Switch 2.
Dengan kebangkitan kembali emulasi game dan industri game retro, jelas bahwa game lama masih memiliki nilai dan daya tarik hingga hari ini. Nintendo benar-benar menciptakan konsol gaming portabel yang tetap menawan hingga beberapa generasi konsol ke depan. Di tahun 2025, apakah Anda akan mengambil kesempatan untuk memainkan Game Boy Color dan merasakan kembali kebahagiaan dari kesederhanaan gaming awal?