Ubisoft baru saja mengumumkan bahwa game terbarunya, Assassin’s Creed Shadows, yang sudah lama ditunggu-tunggu, kembali mengalami pengunduran jadwal rilis. Game ini kini dijadwalkan rilis pada 20 Maret 2025. Namun, pengumuman ini tidak lepas dari kontroversi di kalangan gamer, yang menilai pemilihan tanggal tersebut tidak menghormati sejarah Jepang.
Tanggal yang dipilih oleh Ubisoft ternyata bertepatan dengan insiden kelam yang dikenal sebagai Serangan Sarin di Kereta Bawah Tanah Tokyo, yang terjadi pada 20 Maret 1995. Insiden tersebut mana melibatkan kelompok sekte Aum Shinrikyo yang melepaskan gas saraf sarin di kereta bawah tanah Tokyo, mengakibatkan 13 orang tewas dan ratusan lainnya terluka. Banyak gamer melihat pemilihan tanggal ini sebagai kesalahan yang sewajarnya dihindari oleh Ubisoft.
Reaksi para gamer pun bermunculan, terutama di media sosial. Beberapa pengguna Twitter mengekspresikan kekecewaannya dengan keputusan ini. Salah satu komentar di Twitter mengungkapkan, “Ubisoft secara terang-terangan tidak menghargai Jepang lagi dengan tanggal ini. Saya merasa orang-orang DEI di dalam perusahaan secara sengaja memilih tanggal ini untuk menyinggung orang-orang Jepang.”
Sementara itu, gamer lain menambahkan, “Melewati sejarah orang berkulit hitam dan merilis game yang menyinggung budaya tertentu pada hari tragis bagi Jepang. Kita mungkin akan melihat yang pertama kali game dengan pendapatan negatif.” Hal ini menunjukkan bahwa selain menghormati sejarah Jepang, banyak gamer juga mengharapkan Ubisoft untuk sensitif terhadap konteks budaya dan sejarah yang ada di masyarakat.
Lebih jauh lagi, ada yang mengingatkan bahwa memilih tanggal insiden teror untuk perilisan game yang berfokus pada pembunuhan adalah hal yang sepatutnya dihindari. Para gamer mencemaskan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi penjualan dan reputasi Ubisoft, mengingat sensitifitas yang mengelilingi tanggal tersebut.
Menghadapi kritik ini, Ubisoft perlu memikirkan kembali dampak dari setiap keputusan yang mereka ambil, terutama ketika terkait dengan tanggal yang memiliki makna mendalam bagi suatu negara. Masyarakat gamer di seluruh dunia terus menantikan langkah selanjutnya dari Ubisoft dan berharap agar perusahaan dapat memperhatikan konteks sosial dan sejarah dalam setiap produk yang mereka luncurkan, khususnya ketika melibatkan tema yang berkaitan dengan budaya dan tragedi.