Hiburan

Elon Musk Disangka Gamer Palsu Saat Main Path of Exile 2, Kenapa?

Elon Musk, CEO dari Tesla dan SpaceX, dikenal sebagai sosok yang tak hanya merambah dunia teknologi dan bisnis tetapi juga berusaha menjelajahi dunia gaming. Namun, baru-baru ini, namanya menjadi bahan perdebatan di kalangan gamer setelah mengklaim bahwa dirinya aktif bermain game Path of Exile 2 dan memiliki posisi tinggi di leaderboard. Tindakan Musk tersebut memicu keraguan dari komunitas gamer, yang mempertanyakan sejauh mana ketertarikan dan pemahamannya terhadap permainan tersebut.

Dalam livestreaming yang dilakukan di platform Twitter/X, Elon Musk menunjukkan akun Hardcore-nya di Path of Exile 2. Dalam mode ini, pemain harus memiliki ketangkasan dan pemahaman yang baik tentang mekanik game, karena jika karakter mati, semua item yang dimiliki akan hilang dan pemain harus memulai dari awal. Meskipun Musk tampil dengan gear end-game, banyak netizen dan analis gamer merasa ada yang tidak beres, mengingat perilakunya yang tampak kurang paham akan dasar-dasar permainan.

Beberapa poin perhatian yang menarik perhatian para gamer mencakup:

  1. Tidak Menggunakan Mana Flask: Selama livestream, Musk terlihat tidak menggunakan mana flask ketika mananya habis. Dalam Path of Exile 2, mana adalah elemen penting untuk menggunakan skill, dan ketidakmampuan Musk untuk menyadari hal ini memunculkan pertanyaan.

  2. Kesalahan Pindah Map: Ia tampak tidak mengerti bahwa hanya map yang terhubung secara langsung yang dapat dijelajahi. Tampil berusaha mengklik map-map lain menunjukkan kebingungan yang mirip dengan pemain baru, meskipun memiliki karakter yang seharusnya sudah berpengalaman.

  3. Inventory Penuh saat Farming: Musk terlihat memasuki area map dengan inventory penuh. Strategi ini sangat merugikan, karena tujuan farming adalah mengumpulkan item. Ketidakmampuannya untuk mengelola inventory menunjukkan kurangnya pemahaman tentang mekanik game yang sebenarnya sederhana.

  4. Mengabaikan Item Penting: Beliau juga melewatkan item-item krusial, seperti Chaos Orb dan Exalted Orb, yang seharusnya sangat berharga dalam konteks gameplay. Sebaliknya, ia malah mengambil keystone yang tidak berguna bagi karakter end-game-nya.

  5. Persepsi Terhadap Item: Yang paling mencengangkan, Musk menyebut item yang dimilikinya sebagai level rendah, padahal item tersebut sudah memasuki kategori end-game dengan level maksimal.

Kondisi ini mengundang spekulasi bahwa akun yang digunakan Musk mungkin bukan miliknya sendiri, melainkan hasil dari teknik boosting atau joki. Pendapat ini semakin kuat ketika melihat bahwa karakter yang digunakan Musk di server Hardcore telah mati, yang mengharuskan dirinya untuk memulai kembali.

Dalam komunitas gamer di Reddit, berbagai komentar muncul, banyak diantaranya menuduh bahwa Musk mungkin menggunakan joki untuk mengelola akunnya agar bisa lebih cepat meraih prestasi dalam permainan. Kritikan ini seakan berfokus pada ironi, karena Elon Musk dikenal sebagai sosok yang cerdas dan kompeten di banyak bidang, namun terkesan tidak memiliki ketertarikan sejati terhadap gaming.

Dengan dinamika yang terjadi, banyak yang bertanya-tanya bagaimana Elon Musk akan menangani kritik ini. Apakah ia akan lebih mendalami permainan dan menunjukkan kemampuannya, atau mungkin jumlah kesibukannya dengan berbagai bisnis yang dikelola menyebabkan fokusnya terhadap dunia gaming menjadi kurang? Untuk saat ini, hanyalah waktu yang akan menjawab.

Fitri Amelia

Fitri Amelia adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button