Penggunaan smartphone, khususnya iPhone, dalam pembuatan film semakin populer di kalangan sineas, termasuk sutradara ternama. Salah satu contoh terbaru adalah film "28 Years Later," yang disutradarai oleh Danny Boyle. Film ini menjadi sorotan bukan hanya karena sekuelnya dari "28 Days Later," tetapi juga karena teknik pengambilan gambarnya yang menggunakan iPhone 15 Pro Max. Pendekatan ini mencerminkan gaya yang telah ditetapkan dalam film sebelumnya, dengan "28 Days Later" diambil menggunakan kamera Canon XL-1 yang memberikan tekstur yang lebih grainy. Boyle percaya penggunaan iPhone akan menciptakan estetika yang lebih mendasar dan primitif.
Meskipun hasil yang didapat memang berkualitas tinggi, Boyle dan tim menggunakan berbagai aksesoris yang mungkin tidak selalu terjangkau bagi pembuat film pemula. Namun, ini menunjukkan bagaimana alat yang lebih canggih kini lebih mudah diakses bagi mereka yang ingin menceritakan kisah mereka sendiri. Berikut adalah beberapa film lain yang juga dilakukan pengambilan gambarnya sepenuhnya menggunakan iPhone:
Unsane (2018) – Disutradarai oleh Steven Soderbergh, film thriller ini berfokus pada wanita yang terjebak di rumah sakit jiwa dan percaya stalker-nya semakin mendekat. Soderbergh menggunakan tiga iPhone 7 Plus dan aplikasi FiLMiC Pro untuk meningkatkan kualitas sinematografi.
High Flying Bird (2019) – Soderbergh juga mengarahkan film ini dengan iPhone 8, yang mengeksplorasi kisah agen olahraga selama kuncian basket, mempertahankan kualitas gambar yang tinggi dengan menggunakan lensa anamorfik.
Tangerine (2015) – Filmmaker Sean Baker mengisahkan tentang transgender seks pekerja yang mencari kekasihnya dengan menggunakan tiga unit iPhone 5S, menunjukkan kemampuan iPhone dalam menangkap nuansa yang lebih intim.
Ghost (2020) – Anthony Z. James menggunakan dua iPhone 8 dalam produksi, terinspirasi oleh gaya cinéma vérité untuk menciptakan realisme dalam film naratif.
To Jennifer (2013) – Ini adalah film horor found footage yang sepenuhnya diambil dengan iPhone 5 dan mengisahkan perjalanan seorang pria yang mencurigai kekasihnya berselingkuh.
Sleep Has Her House (2019) – Sebuah film yang unik karena tidak memiliki narasi atau dialog, hanya menampilkan gambar alam yang direkam dengan iPhone 6.
- I WeirDO (2020) – Film ini diklaim sebagai film panjang pertama dari Asia yang sepenuhnya diambil dengan iPhone XS Max, menambahkan elemen kekinian dalam penyajiannya.
Dengan semakin banyaknya karya sinematik yang menggunakan iPhone, tampaknya perangkat ini dapat memberikan kualitas video yang layak untuk distribusi teater. Fenomena ini menegaskan bahwa untuk bercerita, alat yang digunakan hanya sekedar bagian dari keseluruhan. Kreativitas dan visi sutradara menjadi komponen penting dalam menghasilkan film berkualitas, dimanapun lokasinya dan dengan alat apapun yang tersedia.
