Di musim hujan, masyarakat perlu lebih waspada terhadap berbagai penyakit yang dapat menyerang sistem pernapasan, salah satunya adalah Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) Akut. Menurut Dr. Pompini A. Sitompul, Sp.PK dari RSPI Sulianti Saroso, ISPA Akut merupakan infeksi atau peradangan yang terjadi pada saluran napas, yang berlangsung dalam waktu singkat, yaitu kurang dari 14 hari. Penyakit ini dapat dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga lansia.
Penyebab utama ISPA Akut umumnya berasal dari infeksi virus dan bakteri. Beberapa virus yang sering menimbulkan ISPA antara lain adalah virus HMPV yang sedang mengancam di China, Covid-19, serta berbagai subtipe virus influenza seperti H1N1, H3N1, dan H5N1. Selain itu, terdapat juga virus influenza B, Respiratory Syncytial Virus (RSV), dan rhinovirus yang turut berkontribusi terhadap peningkatan kasus ISPA Akut di musim hujan ini. Pompini menegaskan bahwa saat ini, subtipe influenza tipe A, yaitu H1N1, mengalami peningkatan penyebaran yang signifikan.
Dari sisi bakteri, ISPA Akut bisa disebabkan oleh bakteri atipikal seperti mikoplasma, mikoplasma pneumoniae, dan legionellosis. Bakteri legionellosis cenderung berkembang di lokasi dengan sanitasi yang buruk, sehingga meningkatkan risiko penularan penyakit.
Penularan ISPA Akut sangat mudah terjadi, terutama melalui droplet atau percikan dahak dari seseorang yang terinfeksi saat batuk atau bersin tanpa menggunakan masker. Jika seseorang berada kurang dari satu meter dari individu yang terinfeksi, risiko untuk tertular menjadi lebih tinggi. Selain itu, virus dapat menyebar melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi oleh droplet orang yang sakit.
Gejala ISPA Akut yang umumnya dirasakan mencakup demam, pilek, nyeri atau gatal pada tenggorokan, dan batuk. Namun, terdapat perbedaan gejala antara ISPA Akut yang disebabkan oleh virus dan yang disebabkan oleh bakteri. Jika disebabkan oleh virus, batuk cenderung kering dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan sesak napas. Sebaliknya, gejala ISPA Akut karena bakteri biasanya ditandai dengan demam yang lebih tinggi dan batuk yang produktif, menghasilkan banyak dahak.
Untuk mencegah terjangkit ISPA Akut, masyarakat disarankan untuk menjaga kebersihan tangan secara rutin, menghindari kontak langsung dengan orang yang bergejala, serta menghindari tempat-tempat ramai tanpa sirkulasi udara yang baik. Penggunaan masker juga dianjurkan untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar.
Meskipun penyebab dan gejala dari ISPA Akut bervariasi, penanganan yang tepat tetap diperlukan. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat yang sesuai dengan gejala yang dirasakan, yang bisa dibeli di apotek, atau berdasarkan anjuran dokter. Dengan tindakan pencegahan dan kesadaran akan gejala, kita dapat mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan di musim hujan ini.