Gaya Hidup

Tren Belanja Kopi Online Masyarakat Indonesia Saat Harga Melonjak

Harga komoditas kopi di Indonesia kini mencapai titik tertinggi, yang didorong oleh permintaan yang kuat dan pasokan yang menurun akibat cuaca ekstrem. Meskipun harga kopi melambung, antusiasme masyarakat untuk berbelanja kopi tidak surut. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, hanya di bawah Brasil dan Vietnam.

Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada November 2024, total produksi kopi Indonesia pada tahun 2023 mencapai 758.730 ton, dengan kontribusi mayoritas berasal dari perkebunan rakyat yang mencapai 755.420 ton. Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang menyumbang hasil ini, dengan total produksi sebesar 22.622 ton. Di tingkat lokal, Kabupaten Sumedang berkontribusi sejumlah 700 ton.

Lonjakan harga kopi tercatat berdasarkan informasi dari Trading Economics, di mana harga kopi meningkat sebesar US$57,31 per pon atau 17,88% sejak awal tahun 2025 dan mencapai puncaknya yang historis di angka 440,85 pada Februari 2025. Meskipun demikian, belanja kopi, baik dalam bentuk biji maupun produk olahan, tetap menunjukkan kenaikan yang signifikan.

Dalam riset terbaru dari Tokopedia, selama Promo Guncang 10.10 yang bertepatan dengan Hari Kopi Sedunia pada Oktober 2024, penjualan produk kopi meningkat hampir 2,5 kali lipat dibandingkan dengan rata-rata penjualan harian. Bahkan, biji kopi jenis excelsa yang tergolong baru di pasaran mengalami kenaikan penjualan hampir 3 kali lipat.

Beberapa daerah di Indonesia mengalami lonjakan transaksi produk biji kopi melalui Tokopedia pada paruh kedua 2024, di antaranya Riau, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Kepulauan Riau, dan Bali. Terkhusus untuk biji kopi excelsa, wilayah seperti Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Riau, dan Sulawesi Selatan mencatat peningkatan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Tidak hanya itu, platform e-commerce TikTok juga mencatat peningkatan penjualan produk kopi yang hampir mencapai dua kali lipat selama semester kedua 2024. Jumlah penjual yang memanfaatkan ShopTokopedia untuk menjajakan kopi juga meningkat lebih dari 40%. Wilayah dengan peningkatan tertinggi dalam transaksi produk kopi meliputi seluruh Pulau Jawa, Bengkulu, Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan, dan Bali, dengan rata-rata kenaikan hampir 1,5 kali lipat.

Yogyakarta sendiri mengalami peningkatan yang luar biasa, di mana transaksi pembelian biji kopi excelsa meningkat hingga 3 kali lipat dibandingkan periode sebelumnya. Data ini menunjukkan bahwa masyarakat tetap memiliki ketertarikan yang kuat terhadap kopi, meskipun ada lonjakan harga yang signifikan.

Sikap positif konsumen ini menunjukkan bahwa kopi bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga merupakan bagian dari gaya hidup dan budaya yang berkembang di masyarakat. Kesimpulannya, meskipun harga kopi terus meroket, minat untuk berbelanja kopi secara online semakin menguat, terutama pada produk-produk baru seperti biji kopi excelsa, yang memberikan sinyal bahwa industri kopi di Indonesia masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar di masa depan.

Dewi Kartika adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button