Gaya Hidup

Terungkap! Kenapa Pemilik Kucing di China Beri Obat Covid ke ‘Anabul’?

Maraknya penggunaan obat Covid-19 untuk pengobatan kucing di China menarik perhatian banyak pihak, terutama para pemilik hewan peliharaan. Obat antiretroviral asal Merck & Co., yang dikenal sebagai Lagevrio, kini menjadi pilihan utama pemilik kucing untuk menangani infeksi feline infectious peritonitis (FIP), penyakit serius yang disebabkan oleh virus corona kucing. Penyakit ini belum memiliki pengobatan resmi hingga saat ini, sehingga pemilik kucing berusaha mencari alternatif agar hewan peliharaan mereka dapat terselamatkan.

Data dari Bloomberg menunjukkan bagaimana situasi ini menjadi viral di media sosial, terutama di platform Xiaohongshu, di mana pecinta kucing berbagi pengalaman tentang penggunaan obat Covid-19 untuk merawat anabul mereka. Salah satu pengguna menyatakan, "Obat Covid-19 untuk manusia menyelamatkan kucingku. Aku akan membagikan informasi di sini tentang cara menyelamatkan dan mengurangi penderitaan kucing." Hal ini mengindikasikan betapa pentingnya informasi yang bisa membantu pemilik kucing dalam mengobati hewan kesayangan mereka.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa pemilik kucing di China beralih ke obat Covid-19:

  1. Tidak Ada Pengobatan Resmi: Hingga kini, belum ada pengobatan khusus untuk FIP, sehingga banyak pemilik kucing mencari cara lain untuk mengatasi penyakit ini.

  2. Biaya yang Terjangkau: Harga obat Covid-19 jauh lebih murah dibandingkan dengan obat-obatan yang biasanya digunakan untuk FIP. Sebotol Lagevrio, yang berisi 40 pil, dijual sekitar 1.725 yuan, dan cukup untuk mengobati lebih dari satu kucing.

  3. Ketersediaan Obat: Pemilik sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan GS-441524, obat yang lebih direkomendasikan oleh para ahli namun sering kali sulit dan mahal untuk diakses.

  4. Keberhasilan Dalam Diskusi Online: Banyak pemilik kucing yang membagikan cerita sukses mereka menggunakan obat Covid-19, yang mendorong lebih banyak orang untuk mencoba metode ini sebagai pengobatan alternatif.

Namun, langkah ini tak luput dari kontroversi. Juru bicara Merck menegaskan bahwa perusahaan tersebut tidak pernah menguji obatnya pada hewan dan tidak memiliki rencana untuk melakukannya. Hal ini menimbulkan pertanyaan etis dan keamanan penggunaan obat yang tidak dirancang untuk hewan peliharaan.

Pemilik kucing di China juga cenderung menggunakan suplemen nutrisi yang dikembangkan untuk manusia karena lebih murah dibandingkan obat hewan. Keberanian mereka dalam mencari solusi alternatif terhadap masalah yang dihadapi kucing kesayangan mereka menunjukkan betapa kuatnya ikatan antara manusia dan hewan peliharaan mereka.

Fenomena ini mencerminkan suatu realitas di mana pemilik hewan peliharaan berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi anabul mereka, meskipun harus menghadapi batasan dan tantangan dalam sistem perawatan kesehatan hewan yang ada saat ini.

Cung Media

Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button