Hari Layang-layang Internasional diperingati setiap tahunnya pada tanggal 14 Januari. Peringatan ini bukan sekadar menjadi ajang memperlihatkan keterampilan dalam menerbangkan layang-layang, tetapi juga menyiratkan makna yang lebih dalam terkait perubahan musim, budaya, dan tradisi. Hari Layang-layang Internasional merayakan transisi dari musim dingin ke musim panas, sekaligus menandai datangnya musim panen di berbagai daerah, khususnya di India.
Sejarah layang-layang dapat ditelusuri hingga ke Tiongkok, di mana layang-layang pertama kali ditemukan pada abad ke-28 SM. Meskipun banyak yang menganggap layang-layang sebagai permainan anak-anak, pada masa lalu, hobi menerbangkan layang-layang lebih banyak dilakukan oleh kalangan bangsawan. Di India, khususnya di wilayah Gujarat, layang-layang menjadi simbol status dan kekuasaan. Para penguasa dahulu memanfaatkan layang-layang untuk menunjukkan otoritas mereka dan menghibur masyarakat.
Puncak popularitas aktivitas ini terjadi di Lucknow, India, pada tahun 1700-an, ketika masyarakat mulai menjadikan penerbangan layang-layang sebagai bagian dari tradisi dan hiburan rakyat. Dalam konteks ini, layang-layang tidak hanya menjadi media permainan, tetapi juga alat untuk menyampaikan nilai-nilai budaya, termasuk patriotisme dan kemandirian. Masyarakat diajak untuk merayakan Hari Layang-layang Internasional dengan semangat kegembiraan dan kebersamaan.
Menurut kepercayaan beberapa kalangan, layang-layang melambangkan roh-roh para dewa yang terbangun dari tidurnya selama musim dingin. Dianggap sebagai jembatan antara dunia manusia dan dunia spiritual, penerbangan layang-layang memberikan kesempatan bagi kehidupan yang lebih ceria dan penuh harapan.
Setiap tahunnya, banyak orang dari seluruh dunia berkumpul untuk merayakan Hari Layang-layang Internasional. Di berbagai negara, terutama di India, acara ini ditandai dengan festival layang-layang yang meriah, di mana para peserta menerbangkan layang-layang beraneka warna dan bentuk. Beberapa negara juga menambahkan elemen kompetitif dalam perayaan ini, dengan berbagai kategori lomba untuk menentukan siapa yang bisa menerbangkan layang-layang dengan baik dan bertahan lama di udara.
Berikut adalah beberapa cara merayakan Hari Layang-layang Internasional yang sering dilakukan:
1. Menghadiri festival layang-layang lokal.
2. Mengadakan lomba menerbangkan layang-layang.
3. Membuat dan menghias layang-layang secara kreatif.
4. Menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga dan teman-teman.
5. Menyebarkan informasi tentang filosofi dan makna di balik layang-layang.
Perayaan Hari Layang-layang Internasional bukan hanya sekadar aktivitas luar ruangan, tetapi juga cara untuk memperkuat ikatan sosial dan budaya. Masyarakat diajak untuk merayakan dengan penuh antusiasme dan membagikan keceriaan ini kepada orang-orang terkasih. Dalam konteks ini, layang-layang menjadi simbol harapan dan kebersamaan, mengingatkan kita akan keindahan alam dan manusia yang terus bergerak maju menghadapi setiap perubahan musim.