Di tengah momen pelantikan Presiden AS Donald Trump, kehadiran putra bungsunya, Barron Trump, berhasil mencuri perhatian banyak orang, tidak hanya penonton langsung tetapi juga warganet di berbagai platform media sosial. Barron, yang kini berusia 18 tahun, tampil memukau dengan penampilannya yang tampan dan tinggi badan mencapai 6 kaki 9 inci (sekitar 206 cm). Penampilan fisiknya yang striking membuat banyak orang terkesima, terutama karena tren pertumbuhannya yang signifikan sejak ayahnya menjabat pada Januari 2017.
Saat pelantikan berlangsung pada 20 Januari, Barron terlihat sangat bersemangat, melambai kepada hadirin setelah ayahnya menyebutkan namanya dan perannya dalam kampanye pemilihan presiden tahun 2024. “Saya memiliki seorang putra yang sangat tinggi bernama Barron. Adakah yang pernah mendengar tentang dia?” ucap Donald Trump, yang disambut sorakan dari kerumunan. Dalam momen tersebut, Trump juga berbagi kenangan tentang dukungan Barron terhadap kampanyenya. “Dia tahu suara generasi muda. Kami memenangkan suara generasi muda dengan 36 poin,” kenangnya.
Penampilan Barron tidak hanya menarik perhatian di kalangan penggemar keluarga Trump, tetapi juga menimbulkan spekulasi di kalangan netizen mengenai masa depannya. Banyak warganet yang berpendapat bahwa Barron mungkin akan melanjutkan langkah politik kelak. Salah satu pengguna media sosial menuliskan, “Anak ini akan menjadi Presiden kita suatu hari nanti. Bertaruhlah,” setelah Barron berjabat tangan dengan Presiden Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.
Kini, Barron adalah mahasiswa baru di Universitas New York, setelah lulus dari Oxbridge Academy di West Palm Beach pada bulan Mei. Di kampusnya, dia terdaftar di Stern School of Business dan terlihat beradaptasi dengan kehidupan barunya sebagai mahasiswa. Barron juga dinyatakan telah memberikan suara untuk pertama kalinya pada pemilu mendatang, memilih ayahnya di Florida.
Namun, perjalanan Barron tidak selalu mulus. Sejak ia berusia 10 tahun, ia sering menjadi target lelucon dan rumor yang tidak menyenangkan dari para kritikus ayahnya. Ibu Barron, Melania Trump, berusaha keras untuk melindunginya dari dampak negatif ini. Pada tahun 2024, Melania mengungkapkan bahwa rumor tentang putranya yang memiliki autisme sangat berpengaruh pada kehidupan sosialnya, membuat Barron menjadi korban perundungan di lingkungan sekolah.
Meskipun begitu, setiap langkah Barron di panggung publik kini mendapatkan rasa hormat yang luar biasa, terutama saat ia berdiri di samping ayahnya selama upacara pelantikan. Sejak keluarganya muncul di Gedung Putih, Barron selalu menjadi sorotan media dan publik. Dikenal dengan ketampanannya, kini Barron tidak hanya menjadi putra mantan presiden tetapi menghadapi tantangan sebagai individu yang tumbuh dalam sorotan yang tajam.
Dengan semua perhatian yang diberikan kepada dirinya, Barron Trump tampaknya siap untuk menghadapi berbagai tantangan yang akan datang, baik dalam karir pendidikan maupun kemungkinan jalur politik di masa depan. Akan menarik untuk melihat bagaimana perjalanan hidupnya akan berkembang di tahun-tahun mendatang.