Satu lagi kabar duka menyelimuti dunia hiburan Indonesia dengan berpulangnya pelawak senior H Nurul Qomar, yang lebih dikenal dengan nama panggilan “Abah”. Kabar tersebut menjadi viral setelah rekan seprofesinya, Jarwo Kuat, mengonfirmasi melalui media sosial bahwa Qomar meninggal dunia pada usia 64 tahun. Menurut laporan yang diterbitkan oleh Antaranews, Qomar menghembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan penyakit kanker usus.
Latar belakang perjalanan hidup Nurul Qomar sangat berwarna. Ia lahir di Jakarta pada 11 Maret 1960 dan dikenal luas berkat kepiawaiannya dalam menghibur, terutama saat bergabung dengan grup komedi legendaris “Empat Sekawan”, yang terdiri dari Derry, Ginanjar, Eman, dan dirinya. Grup ini telah menghadirkan banyak tawa dan hiburan kepada masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun.
Walaupun dikenal sebagai pelawak, Qomar memiliki kiprah yang cukup signifikan di bidang politik dan pendidikan. Dia pernah menjalani dua periode sebagai Anggota DPR RI dari tahun 2004 hingga 2014 dan diangkat sebagai Rektor di Universitas Muhadi Setiabudi di Brebes, Jawa Tengah. Keterlibatannya dalam dunia politik menunjukkan bahwa Qomar bukan hanya sosok komedian, tetapi juga berkomitmen untuk berkontribusi terhadap masyarakat.
Kondisi kesehatan Qomar semakin memburuk dalam beberapa hari terakhir hingga membuatnya dirawat di rumah sakit. Berita tentang sakit yang dideritanya mulai tercecer di kalangan media hingga menjadi perhatian publik jelang kepergian dirinya. Kanker usus yang dideritanya menjadi penyebab utama yang mengantar pelawak ini ke akhir hayatnya.
Reaksi duka cita datang dari berbagai kalangan, baik dari rekan sesama pelawak maupun masyarakat umum. Jarwo Kuat, dalam unggahannya, menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam, menandai betapa besar pengaruh Qomar dalam dunia hiburan dan kehidupan banyak orang. Ucapan bela sungkawa berdatangan di media sosial, menggambarkan rasa hormat dan cinta masyarakat terhadap sosok Abah.
Secara keseluruhan, kepergian Qomar meninggalkan kesedihan yang mendalam. Kariernya yang stint dalam dunia komedi dan pengabdiannya di bidang politik dan pendidikan akan selalu dikenang. Sebagai pelawak yang menghibur banyak orang dan figure publik yang peduli pada isu-isu masyarakat, jejaknya akan terus hidup dalam ingatan banyak orang.