
Membaca dan mendengarkan Al-Qur’an bukan hanya merupakan kewajiban bagi umat Islam, tetapi juga memiliki dampak positif bagi kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas ini dapat menjadi solusi mujarab untuk mengatasi stres, depresi, dan kecemasan. Sebagaimana tercatat dalam beberapa penelitian yang memastikan manfaat membaca Al-Qur’an, banyak individu menemukan ketenangan dan kenyamanan melalui ayat-ayat kitab suci tersebut.
Sebuah studi yang dipublikasikan di National Library of Medicine menunjukkan bahwa prevalensi efek positif dari membaca Al-Qur’an terfokus pada tiga area utama: kecemasan (45%), stres (30%), dan depresi (25%). Al-Qur’an, sebagai kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT, bukan hanya berfungsi sebagai pedoman hidup, tetapi juga sebagai medium untuk meredakan gejolak emosional.
Beck Depression Inventory, yang sering digunakan dalam evaluasi kesehatan mental, mengungkapkan bahwa pembacaan dan mendengarkan Al-Qur’an dapat secara signifikan mengurangi tingkat kecemasan, stres, dan depresi. Hasil ini menunjukkan bahwa metode ini adalah perawatan yang sederhana, terjangkau, dan praktis. Penelitian tersebut menegaskan bahwa Al-Qur’an dapat menjadi terapi non-farmakologis yang bermanfaat.
Ada beberapa alasan mengapa membaca Al-Qur’an dapat menjadi pelipur lara bagi mereka yang mengalami masalah kesehatan mental, antara lain:
- Koneksi Spiritual: Praktik membaca Al-Qur’an dianggap sebagai cara untuk terhubung dengan Tuhan, membawa rasa aman dan mengurangi kecemasan.
- Refleksi Makna Ayat: Dengan merenungkan makna ayat-ayat saat membaca, seseorang dapat merasakan efek menenangkan yang lebih mendalam.
- Peningkatan Fokus: Aktivitas ini membantu individu untuk melatih konsentrasi dan menempatkan pikiran mereka pada hal-hal positif.
- Ritual Harian: Membaca Al-Qur’an dapat menjadi bagian dari rutinitas harian, memberikan struktur dan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, lembaga dan organisasi juga mulai berperan aktif dalam menyebarkan informasi mengenai manfaat Al-Qur’an. Salah satunya, AQUA yang berpartisipasi dalam perayaan ulang tahun ke-20 Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ). Melalui berbagai kegiatan yang melibatkan pembacaan Al-Qur’an, organisasi ini berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kontribusi positif kitab suci tersebut dalam memperbaiki kualitas hidup.
Di masa mendatang, program seperti Ruang Tengah yang diperkenalkan oleh PSQ, yang dirancang untuk menjembatani perbedaan pandangan melalui diskusi dan kegiatan interaktif, juga diharapkan dapat menjadi sarana efektif untuk menyebarkan nilai-nilai Al-Qur’an. Tema yang diangkat beragam, mencakup isu sosial hingga lingkungan, sehingga memperkaya pemahaman umat akan berbagai masalah kontemporer.
Kesadaran akan pentingnya membaca dan mendengarkan Al-Qur’an sebagai metode untuk mengatasi kecemasan, stres, dan depresi menunjukkan bahwa Al-Qur’an bukan hanya sekadar teks suci, melainkan juga sumber ketenangan dan kebijakan hidup. Bagi banyak orang, berinteraksi dengan Al-Qur’an menjadi langkah awal yang berarti dalam perjalanan menuju kesehatan mental yang lebih baik.