Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) merupakan kondisi yang umum dijumpai pada anak-anak, terutama pada anak laki-laki. Menurut penelitian, sekitar 20-30% penderita ADHD hanya menunjukkan masalah fokus tanpa perilaku hiperaktif, yang dikenal sebagai gangguan pemusatan perhatian atau ADD. Penting bagi orang tua dan pendidik untuk mengenali tanda-tanda ADHD pada anak, baik laki-laki maupun perempuan, agar dapat memberikan intervensi yang tepat.
Tanda-tanda ADHD dapat bervariasi antara anak laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki cenderung lebih sering menunjukkan gejala hiperaktif, sedangkan anak perempuan lebih sering mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian tanpa diiringi perilaku yang mencolok. Berikut adalah beberapa tanda-tanda ADHD yang perlu diperhatikan:
Sering Melamun: Anak tampak tenggelam dalam pikirannya dan sulit berkonsentrasi pada tugas yang sedang dikerjakan.
Mudah Lupa atau Kehilangan Barang: Mereka sering kali lupa di mana meletakkan barang-barang penting seperti mainan atau buku.
Mudah Gelisah atau Tidak Bisa Diam: Anak sering bergerak gelisah, seperti menggeliat atau mengetuk-ngetukkan tangan serta kaki, dan merasa sulit untuk duduk diam dalam waktu yang lama.
Berbicara Terlalu Banyak: Anak cenderung berbicara tanpa henti, bahkan di situasi yang memerlukan ketenangan.
Membuat Kesalahan Ceroboh atau Mengambil Risiko yang Tidak Perlu: Mereka mungkin melakukan kesalahan sederhana akibat kurangnya perhatian atau bertindak impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensi.
Sulit Menahan Godaan: Anak sering menghadapi kesulitan untuk menunda keinginan, misalnya mengambil makanan sebelum diizinkan.
Sulit Bergantian: Anak mungkin kesulitan menunggu giliran, terutama dalam permainan atau aktivitas berkelompok.
- Kesulitan Bergaul dengan Orang Lain: Mereka mungkin mengalami tantangan dalam menjalin hubungan sosial, seperti berbicara tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain atau bertindak impulsif yang dapat mengganggu teman-temannya.
Keberadaan gejala-gejala ini penting untuk diperhatikan oleh orang tua dan pendidik. Diagnosis yang tepat dan intervensi dini dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak yang mengalami ADHD. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang tanda-tanda ADHD, orang tua dapat lebih siap untuk membantu anak-anak mereka menghadapi tantangan yang mungkin muncul, baik dalam konteks sekolah maupun sosial. Upaya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung juga sangat penting guna mendukung perkembangan mereka.