Kebakaran hebat yang melanda Los Angeles baru-baru ini telah mengakibatkan dampak serius baik pada lingkungan maupun kesehatan masyarakat. Kebakaran ini, yang dipicu oleh angin kencang dan kondisi kering akibat minimnya curah hujan, telah menghanguskan lebih dari 34.000 acre (sekitar 13.760 hektar) lahan. Wilayah yang terdampak tak hanya kehilangan vegetasi, tetapi juga mengalami kerusakan pada bangunan dan kendaraan, di mana banyak di antaranya mengandung material berbahaya seperti plastik, bahan bakar, dan logam.
Asap yang dihasilkan oleh kebakaran hutan ini mengandung gas berbahaya dan partikel beracun yang lebih berisiko dibandingkan polusi udara biasa. Hal ini menimbulkan ancaman kesehatan yang signifikan, terutama bagi individu dengan riwayat penyakit paru-paru dan jantung, serta anak-anak dan orang lanjut usia. Penelitian menunjukkan bahwa paparan asap kebakaran hutan berkaitan langsung dengan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, dan penurunan daya tahan tubuh.
Carlos Gould, seorang ilmuwan kesehatan lingkungan dari Universitas California San Diego, mengungkapkan bahwa konsentrasi partikel halus di Los Angeles mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, yaitu antara 40 hingga 100 mikrogram per meter kubik. Angka ini jauh di atas batas maksimum yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 5 mikrogram per meter kubik. Pada Jumat lalu, angka tersebut menurun menjadi sekitar 20 mikrogram, namun dampak kesehatan jangka panjang dari asap ini diharapkan akan terus dirasakan.
Menurut Gould, “Tingkat asap kebakaran hutan yang kami lihat di LA beberapa hari terakhir menunjukkan peningkatan angka kematian harian antara 5 hingga 15 persen.” Data ini menunjukkan betapa seriusnya masalah kesehatan yang dihadapi warga akibat kebakaran.
Dokter Afif El-Hasan, yang terafiliasi dengan American Lung Association, menambahkan bahwa produk sampingan dari kebakaran, terutama yang terbuat dari barang-barang buatan manusia yang terbakar, dapat masuk ke dalam aliran darah dan memperparah masalah kesehatan. “Jika Anda bekerja lebih keras untuk bernapas, hal ini memberikan tekanan tambahan pada jantung, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung,” jelasnya.
Bahkan warga yang berada di luar zona kebakaran merasakan dampacknya. Misalnya, di kawasan pesisir Long Beach, banyak pelanggan menghindari duduk di area luar cafe karena asap yang menyengat. Veronica Gutierrez, manajer Potholder Cafe, menyatakan kekhawatirannya dan mencatat bahwa meskipun dia telah membeli alat pembersih udara, perubahannya kurang signifikan. “Kami pasti mencium bau terbakar,” tuturnya.
Para ahli menekankan bahwa resiko kesehatan tidak akan berakhir setelah kebakaran padam. Justin Gillenwater, direktur luka bakar di Los Angeles General Medical Center, memperkirakan bahwa dampak kesehatan yang disebabkan oleh asap akan terpantau tidak hanya dalam jangka pendek, tetapi juga selama bertahun-tahun ke depan. Bagi banyak orang, kebakaran ini bukan hanya peristiwa sementara, tetapi juga ancaman kesehatan yang akan terus membayangi.
Masyarakat Los Angeles kini dihadapkan pada tantangan yang kompleks. Selain harus segera mengatasi kebakaran, mereka juga perlu bersiap menghadapi dampak kesehatan jangka panjang yang mungkin timbul dari paparan asap yang berbahaya. Ini menjadi sebuah pengingat bahwa kebakaran hutan tidak hanya menyisakan kerusakan fisik, tetapi juga mempengaruhi kualitas udara yang kita hirup dan kesehatan kita secara menyeluruh.