Penyakit asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Menurut informasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Garut, gejala yang umum terlihat seperti muntah dan refluks asam perlu mendapatkan perhatian khusus, sebab jika dibiarkan bisa mengarah pada komplikasi yang lebih serius.
IDI Garut, yang didirikan pada 24 Oktober 1950, berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat serta memperkuat kolaborasi antar profesi medis guna menangani masalah kesehatan seperti GERD. "Kami berupaya melakukan penelitian lebih lanjut tentang penyebab asam lambung serta pengobatan yang direkomendasikan bagi penderitanya," ungkap dr. Rizki Safaat Nurahim, ketua IDI Garut.
Ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya GERD, antara lain:
Disfungsi LES: Otot cincin di dasar kerongkongan, yang dikenal sebagai Lower Esophageal Sphincter (LES), berperan penting dalam mencegah asam lambung naik. Jika otot ini melemah, refluks asam bisa terjadi.
Obesitas: Kelebihan berat badan meningkatkan tekanan dalam perut, membuat asam lambung lebih mudah masuk ke kerongkongan.
Gastroparesis: Ini adalah kondisi di mana otot lambung berfungsi kurang optimal, menyebabkan makanan tertahan terlalu lama di lambung, yang dapat memperburuk gejala GERD.
- Kebiasaan Makan dan Gaya Hidup: Pola makan yang buruk, seperti mengonsumsi makanan pedas atau makan dengan cepat, juga berkontribusi terhadap meningkatnya risiko penyakit ini.
Dalam menangani GERD, IDI Garut merekomendasikan beberapa jenis obat untuk meredakan gejala, antara lain:
Obat Polysilane: Mengandung simethicone serta antasida yang membantu mengurangi kembung dan ketidaknyamanan.
Obat Promag Double Action: Menggabungkan magnesium hidroksida, kalsium karbonat, dan famotidine untuk menetralkan asam lambung.
Obat Cimetidine: Efektif dalam mengurangi produksi asam lambung.
- Obat Cisapride: Digunakan saat pengobatan lain tidak efektif, membantu meredakan sakit maag dan GERD.
Penggunaan obat-obatan ini harus selalu berdasarkan anjuran dokter, terutama untuk obat-obatan golongan keras. Penanganan GERD juga melibatkan perubahan gaya hidup seperti diet sehat dan penghindaran terhadap pemicu yang bisa memperburuk kondisi. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat mengelola dan mengurangi gejala GERD secara efektif.