Banyak orang di Indonesia belum menyadari bahwa skin barrier mereka, lapisan pelindung terluar kulit, mungkin mengalami kerusakan. Skin barrier berfungsi melindungi kulit dari berbagai faktor eksternal seperti polusi, sinar UV, dan bakteri. Menurut dr. Abelina Dini Fitria, seorang ahli perawatan kulit, kerusakan skin barrier dapat menimbulkan sejumlah masalah kulit yang kompleks dan mengganggu kemampuan seseorang untuk mengenali jenis kulit mereka sendiri.
Berdasarkan penjelasan dr. Abel, banyak individu tidak menyadari kondisi kulit mereka yang sebenarnya. "Banyak orang yang tidak tahu tipe kulitnya karena skin barrier mereka rusak," ungkap dr. Abel dalam acara peluncuran produk skincare lokal di Jakarta. Ia menambahkan bahwa kerusakan ini bisa menyebabkan perubahan pada kondisi kulit, seperti kulit yang seharusnya kering menjadi berminyak atau munculnya jerawat meski sudah menggunakan produk skincare secara rutin.
Beberapa dampak yang lebih lanjut dapat terjadi ketika skin barrier berada dalam kondisi yang buruk antara lain:
Kesulitan Membedakan Jenis Kulit: Dengan skin barrier yang terganggu, seseorang mungkin kesulitan mengenali apakah kulit mereka kering, berminyak, atau kombinasi.
Jerawat dan Kelebihan Minyak: Kulit yang berjerawat bisa berhubungan dengan skin barrier yang rusak, di mana produksi minyak menjadi tidak terkontrol.
- Efektivitas Skincare Berkurang: Produk perawatan yang digunakan mungkin tidak memberikan efek yang diharapkan, bahkan setelah penggunaan rutin.
"Kalau skin barrier rusak, mau dipakai bahan aktif apa pun, tidak akan berpengaruh dan bisa menyebabkan peradangan," jelas dr. Abel. Gejala umum yang muncul jika skin barrier tidak sehat antara lain kulit terasa kering dan berminyak secara bersamaan, serta ketidakberdayaan terhadap jerawat meskipun sudah menggunakan skincare.
Untuk memperbaiki skin barrier yang telah rusak, dr. Abel merekomendasikan beberapa langkah penting:
Menjaga Kelembapan Kulit: Kunci untuk memperbaiki skin barrier adalah tetap menjaga kulit dalam kondisi lembap.
Melindungi dari Paparan UV: Sinar matahari dapat merusak kulit; oleh karena itu, gunakan produk yang mengandung perlindungan dari sinar UV.
Hindari Polusi: Usahakan untuk melindungi kulit dari polutan yang ada di lingkungan sekitar.
- Evaluasi Skincare Secara Berkala: Menyesuaikan produk perawatan kulit dengan kondisi saat ini adalah langkah yang penting. Produk yang cocok dengan kulit hari ini mungkin berbeda dibandingkan dengan bulan lalu.
"Anti-aging terbaik adalah menggunakan produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit kita saat ini, bukan hanya terpaku pada label," imbuhnya.
Keberadaan berbagai produk skincare di pasaran saat ini membuat banyak orang terjebak dalam fenomena "Fear of Missing Out" (FOMO), di mana mereka menggunakan produk tanpa mengetahui kandungan dan manfaatnya. Shakira Amirah, salah satu pendiri Skin Genius, mengungkapkan bahwa banyak orang yang menggunakan produk skincare tanpa memperhatikan komposisi yang tepat untuk jenis kulit mereka.
Penelitian dan pemahaman yang mendalam tentang kondisi kulit masing-masing individu sangat penting untuk memilih produk yang tepat. “Setiap orang berhak mendapatkan perawatan kulit terbaik, tidak peduli usia atau tipe kulit mereka,” tambah Shakira.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga skin barrier, diharapkan lebih banyak orang dapat memahami kondisi kulit mereka dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaganya tetap sehat.