Ketidakpastian yang melanda pasar cryptocurrency semakin terasa, khususnya bagi para investor Bitcoin, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terkait inflasi dan potensi perubahan kebijakan moneter dari Federal Reserve Amerika Serikat. Dengan sentimen investor yang berfluktuasi, harga Bitcoin mengalami penurunan signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
George Tung, host program CryptosRus, menyoroti bahwa lonjakan kekhawatiran ini muncul seiring dengan data ekonomi yang akan dirilis dalam waktu dekat, yang berpotensi memengaruhi proyeksi untuk aset berisiko, termasuk Bitcoin. Ia menjelaskan, “Mengapa Bitcoin dan cryptocurrency mengalami penurunan hari ini? Sederhananya, ini disebabkan oleh ketakutan akan inflasi. Wall Street kini mengamati beberapa data penting… mereka khawatir data tersebut akan menunjukkan kondisi ekonomi lebih baik dari yang diperkirakan, yang pada gilirannya akan meningkatkan inflasi.”
Latarnya adalah serangkaian laporan ekonomi yang akan segera diterbitkan, seperti Indeks Harga Produsen (PPI) dan Indeks Harga Konsumen (CPI), serta laporan pabrik yang dijadwalkan dalam minggu ini. Ketidakpastian yang dihadirkan oleh laporan-laporan ini bisa memperburuk penurunan harga Bitcoin, sementara para investor bertanya-tanya apakah cryptocurrency akan menghadapi hambatan atau hanya mengalami penundaan.
Beberapa faktor yang terus menjadi perhatian pasar cryptocurrency meliputi:
- Kekhawatiran Inflasi: Meningkatnya inflasi dapat mengubah pola pengeluaran konsumen dan memengaruhi keputusan investasi.
- Reaksi Wall Street: Tung mencatat bahwa Wall Street sering bereaksi emosional terhadap data yang dirilis, tidak jauh berbeda dengan investor ritel.
- Volatilitas Pasar: Dengan potensi penurunan lebih lanjut, risiko volatilitas pada aset seperti Bitcoin tetap tinggi.
- Polanya dengan Siklus Empat Tahun: Menggali data historis, Tung membandingkan kondisi saat ini dengan tahun 2017 dan 2021, yang keduanya merupakan tahun dengan volatilitas tinggi sebelum lonjakan besar pada Bitcoin.
Meskipun pasar mengalami gejolak di awal tahun ini, Tung tetap optimis mengenai prospek masa depan Bitcoin. Ia menekankan kepada para investor untuk tetap fokus dan melakukan strategi investasi jangka panjang dengan cara membeli secara berkala (DCA – Dollar-Cost Averaging) dan menahan aset (HODL). “Tetap kuat, tetap fokus, lanjutkan strategi ini,” tutupnya.
Dengan ketidakpastian mengenai kebijakan moneter yang akan datang, banyak pengamat pasar yang meyakini bahwa ini mungkin bukanlah akhir dari perjalanan Bitcoin. Melainkan, ini adalah salah satu dari sekian banyak fase dalam siklusnya. Meskipun investor menghadapi tantangan di depan, banyak yang percaya bahwa waktu akan membuktikan ketahanan dan potensi pertumbuhan Bitcoin di masa mendatang.