Crypto

Nvidia Panic dan Perang Dagang Trump Seret Saham AS: Berita Terkini

Pasar saham mengalami volatilitas tinggi pada awal minggu ini, dipicu oleh kebijakan tarif baru yang diusulkan oleh Presiden Donald Trump. Penetapan tarif sebesar 25% pada barang impor dari Kanada dan Meksiko, serta 10% untuk barang dari Tiongkok, menciptakan kekhawatiran di kalangan investor. Hari Senin, indeks Nasdaq dan beberapa indeks saham utama lainnya mengalami penurunan tajam sebelum akhirnya mereda setelah pernyataan dari Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum yang mengumumkan penundaan pelaksanaan tarif tersebut.

Sementara itu, di sisi teknologi, sektor ini juga merasakan dampak dari kinerja yang mengecewakan dari beberapa raksasa teknologi, termasuk Alphabet—induk Google—dan Advanced Micro Devices (AMD). Saham-saham besar lainnya, seperti Apple, Amazon, dan Tesla, turut mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan ketidakpastian yang menyelimuti pasar, yang terdampak oleh berbagai faktor ekonomi global.

Di tengah kondisi yang bergejolak ini, perhatian terhadap cryptocurrency semakin meningkat. David Sacks, direktur cryptocurrency di Gedung Putih, memberikan penjelasan mengenai strategi aset digital Amerika Serikat. Meski demikian, ia tidak mengungkapkan adanya rencana resmi mengenai pencadangan Bitcoin, tetapi menegaskan bahwa timnya akan mengevaluasi kelayakan oleh cadangan Bitcoin di masa mendatang. Keputusan ini menambah kompleksitas dalam pencarian mata uang digital, yang juga terpengaruh oleh kebijakan perdagangan internasional.

Dalam context ini, ada kekhawatiran yang berkembang mengenai seberapa besar dampak dari tariff perdagangan yang akan datang terhadap pasar cryptocurrency. Sementara banyak yang berharap adanya langkah positif menuju penguatan Bitcoin sebagai aset berharga, ketidakpastian dalam kebijakan perdagangan mengaburkan prospek tersebut.

Memperhatikan data ekonomi, biaya hidup di Amerika Serikat juga menunjukkan kecenderungan meningkat. Rata-rata keluarga menghabiskan tidak kurang dari $2.000 per tahun untuk utilitas, dan sekitar $2.450 untuk bahan bakar kendaraan. Hal ini mengakibatkan banyak keluarga berusaha mencari cara untuk menghemat pengeluaran, dengan jaminan bahwa kendaraan mereka dapat menjadi salah satu pilihan efisien untuk penghematan.

Sementara itu, Nvidia, salah satu raksasa di bidang teknologi chip, telah mengalami penurunan nilai pasar sebesar $600 miliar setelah pengumuman mengenai DeepSeek, yang memicu kepanikan di kalangan investor di seluruh dunia. Namun, JPMorgan Chase tetap optimis bahwa Nvidia akan memetik manfaat jangka panjang dari kesepakatan dengan startup asal Tiongkok tersebut.

Kondisi yang penuh ketidakpastian ini terus mempengaruhi keputusan ekonomi dan investasi di berbagai sektor. Dari perang perdagangan yang melibatkan tarif baru, dampak teknologi pada pasar saham, hingga potensi cryptocurrency, semua aspek ini menciptakan tantangan sekaligus peluang bagi para investor di Amerika Serikat. Dampak dari perkembangan ini juga akan terus diperhatikan oleh banyak pihak di seluruh dunia untuk memahami bagaimana arah pasar akan berkembang di tengah turbulensi ekonomi yang ada.

Intan Lestari adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button