Nasdaq telah mengajukan perubahan aturan yang diusulkan untuk memungkinkan penciptaan dan penebusan dalam bentuk aset nyata untuk BlackRock iShares Bitcoin Trust (IBIT), menurut pengajuan yang dilakukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada hari Jumat. Langkah ini membuka peluang baru bagi investor institusi besar untuk berinteraksi langsung dengan Bitcoin (BTC) melalui ETF tersebut, yang dapat meningkatkan efisiensi dan likuiditas pasar.
Proses ini memungkinkan peserta yang berwenang (authorized participants atau APs) untuk membeli dan menebus saham dana langsung ke Bitcoin. Hal ini dianggap lebih efisien karena APs dapat memantau permintaan ETF dengan lebih dekat dan bertindak cepat dengan membeli atau menjual saham dana tanpa melibatkan uang tunai dalam proses tersebut. Namun, penting untuk dicatat bahwa investor ritel tidak memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam mekanisme ini.
Ketika SEC pertama kali menyetujui ETF Bitcoin spot termasuk IBIT pada bulan Januari lalu, lembaga tersebut mengizinkan peluncuran dana dengan penebusan tunai, bukan Bitcoin. Langkah ini sebelumnya menjadi perdebatan, di mana analis ETF dari Bloomberg Intelligence, James Seyffart, menyebutkan di platform sosial bahwa seharusnya pengajuan tersebut disetujui sejak awal. Dia menyoroti bahwa ada kekhawatiran dari pihak regulator tentang keterlibatan broker dengan Bitcoin secara langsung.
IBIT dari BlackRock saat ini adalah ETF Bitcoin spot terbesar di pasar, yang berhasil menarik hampir $40 miliar dalam aliran dana selama tahun pertamanya. Ini menjadikannya debut ETF yang paling sukses hingga saat ini. Keberhasilan ini mencerminkan minat yang tinggi dari investor terhadap produk keuangan berbasis cryptocurrency, serta potensi pertumbuhan lebih lanjut di sektor ini.
Berdasarkan informasi dari pengajuan tersebut, langkah Nasdaq untuk mengizinkan penebusan dalam bentuk aset nyata diharapkan dapat memberikan beberapa keuntungan strategis, antara lain:
- Efisiensi dalam Proses Transaksi: APs dapat dengan cepat menyesuaikan eksposur mereka terhadap Bitcoin sesuai dengan kondisi pasar saat ini.
- Pengurangan Biaya: Proses ini dapat mengurangi biaya transaksi yang biasanya dibebankan jika melibatkan penebusan tunai.
- Peningkatan Likuiditas: Dengan lebih banyak institusi yang berpartisipasi, likuiditas dalam perdagangan ETF dapat meningkat.
Secara keseluruhan, langkah ini menunjukkan perubahan arah dalam pengaturan cryptocurrency, di mana pengakuan dan adopsi terhadap aset digital semakin meluas. Include with the rise of digital currencies, it’s becoming increasingly clear that regulatory frameworks must adapt to the evolving financial landscape.
Komunitas investor dan analis kini menantikan tanggapan dari SEC terkait pengajuan ini, yang bisa menjadi penentu dalam perkembangan lebih lanjut untuk ETF Bitcoin di masa depan. Keputusan SEC akan sangat dipertimbangkan, mengingat dampaknya terhadap pasar cryptocurrency dan bagian industri keuangan yang lebih luas.