Crypto

Jaksa AS Minta Pengadilan Kembalikan 95.000 Bitcoin Curian ke Bitfinex

U.S. prosecutors baru-baru ini mengajukan permohonan kepada seorang hakim federal untuk memberikan izin pengembalian hampir 80% dari total 119,754 bitcoin yang dicuri dalam peretasan bursa kripto Bitfinex pada tahun 2016. Dalam pengajuan yang dilaksanakan pada hari Selasa, jaksa mengungkapkan bahwa sebanyak 94,643 bitcoin yang berhasil dipulihkan oleh pemerintah dari dompet asli yang digunakan oleh pelaku peretasan, Ilya Lichtenstein, dapat dibayarkan kepada Bitfinex sebagai restitusi dalam bentuk barang, segera setelah pengadilan memberikan izin.

Peretasan yang terjadi pada tahun 2016 ini menjadi salah satu kasus pencurian kripto terbesar dalam sejarah, mengakibatkan kerugian yang signifikan bagi Bitfinex, salah satu bursa kripto terkemuka. Dalam proses pemulihan aset, bitcoin yang berhasil diambil kembali oleh otoritas mencakup tidak hanya bitcoin itu sendiri tetapi juga aset lain yang dihasilkan melalui beberapa hard fork setelah peretasan, termasuk Bitcoin Cash, Bitcoin Satoshi Vision, dan Bitcoin Gold.

Lichtenstein, yang dihukum pada bulan November tahun lalu, dijatuhi hukuman penjara selama 5 tahun setelah mengaku bersalah atas konspirasi untuk melakukan pencucian uang. Istrinya, Heather Morgan, yang lebih dikenal dengan nama panggung rapnya, Razzlekhan, juga dijatuhi hukuman 18 bulan penjara karena membantu Lichtenstein dalam mencuci sebagian hasil pencurian tersebut. Keduanya setuju untuk menyerahkan cryptocurrency yang dicuri sebagai bagian dari kesepakatan pengakuan bersalah mereka.

Namun, proses pengembalian sisa 25,000 bitcoin yang masih belum teridentifikasi akan lebih rumit. Dalam pengajuan mereka, jaksa menyatakan bahwa Lichtenstein dan Morgan telah berusaha untuk mencuci koin-koin tersebut melalui berbagai metode yang kompleks dan canggih secara teknologi, termasuk mencuci melalui transaksi rantai kulit yang luas, bursa mata uang virtual yang tidak mematuhi aturan, pasar gelap, serta menggunakan layanan mixer dan tumbler. Selain itu, mereka juga menggabungkan dana tersebut dalam rekening bisnis dan pribadi mereka. Oleh karena itu, koin-koin ini tidak dapat dikategorikan sebagai “properti spesifik” yang hilang dalam peretasan dan harus dikembalikan melalui prosedur penyitaan tambahan.

Keberhasilan pengembalian bitcoin ini diharapkan dapat memberikan kelegaan bagi Bitfinex, yang telah berupaya untuk mendapatkan kembali aset-asetnya yang hilang selama bertahun-tahun. Proses hukum ini juga memberikan gambaran tentang bagaimana penegakan hukum berusaha mengejar pelaku kejahatan siber dan memulihkan kerugian yang dialami oleh korban.

Sementara itu, pengembalian bitcoin ini menjadi sorotan di kalangan masyarakat, terutama para pelaku industri kripto dan investor, mengingat besarnya dampak dari peretasan tersebut terhadap pasar aset digital. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya keamanan dan perlindungan dalam dunia kripto yang semakin berkembang, di mana pelaku kejahatan semakin canggih dalam menjalankan aksinya.

Dengan langkah konkret dari pihak berwenang untuk memulihkan aset yang dicuri, banyak pihak berharap bahwa kasus ini dapat menjadi preseden bagi penanganan kasus serupa di masa depan, serta mendorong penguatan regulasi untuk melindungi industri kripto dari ancaman kejahatan siber yang terus meningkat.

Intan Lestari

Intan Lestari adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button