David Sacks: NFT dan Memecoin Hanya Koleksi, Bukan Sekuritas!

David Sacks, yang menjabat sebagai crypto czar di Gedung Putih, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya bahwa non-fungible tokens (NFT) dan memecoins bukanlah sekuritas atau komoditas, melainkan merupakan “koleksi”. Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara dengan Fox Business pada hari Kamis, dan menjadi sorotan dalam perdebatan panjang mengenai aset digital di industri kripto.

Sacks menjelaskan bahwa NFT dan memecoins, seperti yang diilustrasikannya dengan membandingkan mereka dengan kartu bisbol atau prangko, dibeli orang untuk mengenang suatu hal. “Orang membeli karena mereka ingin memperingati sesuatu,” ucapnya. Klasifikasi ini menimbulkan pertanyaan signifikan mengenai bagaimana seharusnya aset-aset digital ini diperlakukan secara hukum dan regulasi, di mana terdapat beberapa pendapat mengenai status hukum mereka.

Ada dua perspektif yang sering muncul dalam diskusi ini: beberapa pihak menganggap bahwa aset digital harus diklasifikasikan sebagai sekuritas, yang merupakan aset keuangan yang dapat diperdagangkan seperti saham. Di sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa mereka adalah komoditas, yang merupakan bahan mentah seperti emas dan gandum. Perbedaan klasifikasi ini memiliki implikasi jauh dalam hal regulasi.

Pentingnya mendefinisikan struktur pasar ini disoroti oleh Sacks, yang menunjukkan bahwa ada beberapa kategori berbeda yang harus dipahami. Dalam konteks hukum, sudah ada definisi untuk “koleksi” dalam undang-undang pajak AS yang mencakup barang-barang seperti seni atau barang antik. Menurut Patrick Sigmon, seorang pengacara pajak di firma hukum Davis Polk, pajak keuntungan modal untuk koleksi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan aset tradisional.

Meskipun Sacks menyoroti bahwa NFT dan memecoins dapat dianggap sebagai koleksi, Joe Hall, seorang pengacara pasar modal yang juga merupakan mitra di Davis Polk, mengingatkan bahwa status hukum mereka tidak terpengaruh oleh opini publik. “Hanya karena Sacks secara terbuka menyebut memecoins dan NFT sebagai koleksi, itu tidak mengubah status hukum mereka,” ujarnya. Dia juga menambahkan bahwa pandangan Sacks mengisyaratkan bahwa seharusnya tidak tepat untuk mengatur aset-aset ini dengan cara yang sama seperti kita mengatur sekuritas.

Walaupun pernyataan Sacks memicu banyak pertanyaan tentang bagaimana aset kripto akan didefinisikan ke depannya, dia mengakhiri wawancara dengan harapan bahwa lingkungan regulasi baru di bawah kepemimpinan Trump dapat menarik kembali bisnis kripto ke Amerika Serikat. “Apa yang diinginkan industri lebih dari segalanya adalah kejelasan regulasi,” tuturnya.

Berdasarkan semua informasi tersebut, jelas bahwa debat mengenai klasifikasi NFT dan memecoins ini akan terus berlanjut di kalangan regulator dan pelaku industri. Dengan perubahan dinamika pasar dan regulasi, penting bagi semua pihak yang terkait untuk terus mengikuti perkembangan ini agar dapat beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah. David Sacks dan pemikir lainnya di dalam komunitas kripto menghadapi tantangan untuk memberikan penjelasan yang jelas dan komprehensif agar bisa menciptakan landasan hukum yang sesuai untuk masa depan aset digital.

Exit mobile version