Crypto

Apakah Saatnya Tinggalkan Bitcoin dan Beralih ke XRP (Ripple)?

Pasar cryptocurrency kembali bergairah dengan munculnya spekulasi di kalangan investor mengenai pilihan antara Bitcoin dan XRP (Ripple). Dengan meningkatnya ketertarikan pasar, pertanyaan pun muncul: akankah investor sebaiknya beralih dari Bitcoin dan berinvestasi di XRP sebagai alternatif yang lebih menarik?

Dalam beberapa bulan terakhir, XRP mengalami lonjakan yang signifikan, meningkat sekitar 500% dalam satu tahun terakhir. Kenaikan ini terjadi setelah sejumlah perubahan kebijakan di Amerika Serikat, termasuk penunjukan posisi strategis di Departemen Keuangan dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) yang menunjukkan adanya pendekatan lebih mendukung cryptocurrency. Keadaan ini memberikan dorongan positif bagi pasar dan mendorong minat terhadap token XRP, yang merupakan mata uang digital untuk teknologi blockchain Ripple, dirancang untuk transaksi lintas negara.

Dalam konteks transfer internasional, penggunaan sistem tradisional seperti SWIFT sering kali memakan waktu berjam-jam hingga berhari-hari hanya untuk memverifikasi dan mentransfer dana. Sementara itu, dengan teknologi Ripple, pengguna dapat menukarkan mata uang mereka menjadi XRP, mengirimkannya, dan kemudian menukarkannya lagi menjadi mata uang lain dalam hitungan detik. Hal ini menunjukkan adanya nilai nyata di balik XRP yang dapat diterapkan dalam transaksi global.

Namun, investor perlu mencermati risiko yang ada. Pada tahun 2020, SEC menggugat Ripple Labs, pengembang XRP, dengan tuduhan bahwa mereka telah melanggar hukum sekuritas. Meskipun Ripple Labs meraih hasil yang cukup menguntungkan di pengadilan tahun lalu, proses banding yang masih berlangsung menimbulkan ketidakpastian di pasar dan menekan harga XRP. Namun, dengan kepemimpinan baru di SEC dan harapan terhadap perubahan kebijakan pro-cryptocurrency, ada anggapan bahwa SEC mungkin akan menyudahi pertempuran hukum tersebut.

Sementara itu, Bitcoin tetap menjadi raja cryptocurrency dengan kapitalisasi pasar mencapai sekitar $2 triliun, jauh lebih besar dibandingkan XRP yang hanya mencapai $179 miliar. Meski ada ketertarikan pada XRP, para ahli menyarankan agar tidak terburu-buru meninggalkan Bitcoin. Dalam konteks pemerintahan baru AS, ada potensi bahwa Bitcoin dapat menjadi bagian dari strategi cadangan digital yang dapat mengarahkan negara lain untuk mengikutinya. Jika strategi ini terwujud, Bitcoin dapat semakin diperkuat sebagai aset yang berharga di pasar.

Dalam hal investasi, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk beralih dari Bitcoin ke XRP. Pertama, perhatikan bahwa kedua mata uang digital ini memiliki tujuan yang berbeda. Bitcoin sering dianggap sebagai “emas digital” dan penyimpan nilai jangka panjang, sementara XRP dirancang lebih untuk kebutuhan transaksi cepat dan efisien di tingkat internasional. Oleh karena itu, keberadaan kedua aset dalam portofolio investor dapat seimbang dan saling melengkapi.

Menarik untuk dicatat bahwa kemungkinan adopsi XRP oleh bank-bank AS semakin mendekat. Pihak manajemen legal Ripple telah menyatakan optimisme setelah putusan awal yang baik dalam gugatan serta menyoroti potensi adopsi XRP dalam transaksi perbankan jika ketidakpastian hukum dapat teratasi.

Dengan perkembangan terbaru yang terlihat di sektor cryptocurrency, termasuk kebijakan pemerintah yang lebih mendukung, investor mungkin menemukan banyak peluang untuk berinvestasi. Baik Bitcoin maupun XRP memiliki potensi masing-masing, dan tergantung pada strategi investasi yang diambil, memilih salah satu atau bahkan kedua aset tersebut dapat memberikan keuntungan di masa depan.

Intan Lestari adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button