Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) direncanakan untuk mulai dilaksanakan pada Januari 2025, dengan kuota sebanyak 220 ribu unit rumah. Hal ini mengacu pada Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangani oleh Badan Penyelenggara Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan 39 bank penyalur dana FLPP. Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menjelaskan bahwa perjanjian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP dapat dilakukan mulai bulan pertama tahun 2025, dengan total alokasi dana pemerintah mencapai Rp28,2 triliun.
“Bank penyalur dapat melakukan perjanjian kredit KPR Sejahtera FLPP sebelum rencana kerja disetujui oleh Komite Investasi Pemerintah (KIP) yang berada di bawah Kementerian Keuangan. Kami akan melakukan pembayaran dana FLPP kepada bank setelah izin penyaluran KPR disetujui KIP,” ujar Heru dalam keterangan persnya.
Seiring dengan persiapan tersebut, BP Tapera telah menerima surat dari Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan yang mengizinkan pencairan dana FLPP untuk awal 2025. Menurut Heru, pada awal Januari, saldo awal FLPP akan tersedia untuk 7 ribu unit rumah. Ia juga meminta agar semua pihak terkait, termasuk perbankan dan pengembang, bersiap untuk memastikan rumah dalam status ready stock.
Program FLPP ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung program penyediaan 3 juta rumah. Dalam perjanjian kerjasama yang dilaksanakan, BP Tapera bekerja sama dengan 39 bank penyalur, terdiri dari 7 bank nasional dan 32 bank pembangunan daerah. Penandatanganan perjanjian ini juga dihadiri oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Sebagai catatan, sejak tahun 2022 hingga saat ini, BP Tapera telah menyalurkan dana FLPP sebesar Rp76,04 triliun untuk 655.300 unit rumah. Rincian penyaluran dana FLPP menunjukkan bahwa pada tahun 2022, dana sebanyak 226 ribu unit rumah senilai Rp25,15 triliun berhasil disalurkan. Tahun 2023, penyaluran mencapai 229 ribu unit dengan nilai Rp26,32 triliun, dan tahun 2024 telah terealisasi 200.300 unit senilai Rp24,57 triliun.
Dengan pelaksanaan program FLPP yang akan dimulai pada 2025, diharapkan dapat memberikan akses lebih luas bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah. Sejak tahun 2010 hingga 2024, dana FLPP telah disalurkan untuk 1.598.879 unit rumah dengan total nilai dolar mencapai Rp151,22 triliun. Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyediakan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia.