MENTERI Koperasi Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa sebanyak 1.923 koperasi siap untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pernyataan ini disampaikan saat kunjungannya ke Kantor Kementerian Koperasi pada hari Jumat, 3 Januari. Dari total tersebut, koperasi-koperasi ini tersebar merata di 29 provinsi di seluruh Indonesia, menunjukkan kesiapan yang signifikan dalam mendukung upaya pemerintah untuk menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat, terutama anak-anak.
“Jadi kita persiapkan matang, karena juknis baru dapat dari BGN, kita persiapkan. Dari 1.923 koperasi itu, ada yang memproduksi telur, ayam, susu, daging, dan lain-lain. Itu sudah kami mapping, dan saya sudah menyampaikan kepada Pak Presiden,” jelas Budi Arie. Dengan adanya kerjasama dari berbagai koperasi, diharapkan program ini dapat menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan, terutama di daerah-daerah dengan akses terbatas terhadap sumber gizi yang baik.
Proyek percontohan uji coba koperasi yang terlibat dalam Program Makan Bergizi Gratis telah dilaksanakan di enam wilayah, termasuk Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Sulawesi Tengah. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa distribusi makanan bergizi dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Keberadaan koperasi yang beragam dalam sektor pangan menjadi kunci penting dalam keberhasilan program ini.
Data koperasi yang mendukung program MBG ini menunjukkan potensi kontribusi mereka dalam meningkatkan gizi masyarakat. Beberapa jenis koperasi yang terlibat antara lain:
1. Koperasi Penghasil Telur
2. Koperasi Peternakan Ayam
3. Koperasi Penyedia Susu
4. Koperasi Daging
Dengan berbagai produk yang dihasilkan koperasi-koperasi tersebut, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh masyarakat, terutama anak-anak di sekolah-sekolah. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan gizi tetapi juga untuk memperkuat sektor koperasi dan ekonomi lokal.
Melalui dukungan kuat dari ribuan koperasi, Kementerian Koperasi optimis bahwa Program Makan Bergizi Gratis dapat dijalankan dengan sukses. Pendekatan ini diharapkan mampu memberikan perubahan positif dalam kesehatan masyarakat dan produktivitas sumber daya manusia di Indonesia. Dengan demikian, investasi dalam gizi yang baik akan menjadi landasan untuk pembangunan yang lebih baik pada masa yang akan datang.