Pengelolaan angkutan umum massal “Teman Bus” di Provinsi Bali dan D.I. Yogyakarta akan dialihkan kepada Pemerintah Daerah setempat mulai Januari 2025. Langkah ini merupakan hasil dari berakhirnya nota kesepakatan antara Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Daerah, yang telah berlaku selama lima tahun, mulai dari tahun 2019.
Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani, menjelaskan bahwa nota kesepakatan yang mengatur perencanaan, pembangunan, dan pengoperasian angkutan umum perkotaan di beberapa kota, termasuk Denpasar dan Yogyakarta, telah mencapai akhir masa berlakunya pada tahun ini. “Kami berharap kedua pemerintah daerah dapat melanjutkan layanan ini sebagai bentuk komitmen untuk menyediakan angkutan massal yang berkualitas bagi masyarakat,” ujarnya dalam keterangannya pada 2 Januari 2025.
Selama masa operasionalnya, Kementerian Perhubungan telah memberikan banyak dukungan pada layanan Teman Bus, di antaranya dengan memberikan subsidi untuk operasional di 11 kota, termasuk Bali dan Yogyakarta, dengan total mencapai 45 koridor. Tindakan ini bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan aksesibilitas transportasi publik di daerah tersebut.
Peralihan pengelolaan ini juga menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk menunjukkan kemampuannya dalam mengelola transportasi publik yang efisien. Sejak beberapa tahun terakhir, beberapa kota lain, seperti Surakarta dan Banjarmasin, telah berhasil mengambil alih pengelolaan layanan ini dengan efektif. Menurut Yani, Surakarta telah mengelola sebanyak tiga koridor, sedangkan kota-kota lain seperti Medan dan Bandung telah mengambil alih seluruh koridornya.
Untuk menyukseskan program ini, Ditjen Hubdat telah melakukan audiensi dengan kedua pemerintah daerah mengenai pengelolaan transportasi publik ke depan, serta memberikan korespondensi resmi berkaitan dengan pelaksanaan Program BTS 2025 di wilayah Sarbagita dan Yogyakarta. Ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat layanan transportasi publik.
Pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta dan Bali diharapkan dapat memaksimalkan anggaran yang tersedia dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya menggunakan transportasi umum. Dalam konteks ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan manfaat angkutan massal dan bersedia beralih dari penggunaan kendaraan pribadi, demi efisiensi dan kenyamanan bersama.
Dengan peralihan ini, para pengelola di tingkat daerah diharapkan tidak hanya mempertahankan kualitas layanan Teman Bus, tetapi juga melakukan inovasi untuk meningkatkan layanan demi kepuasan masyarakat di Bali dan Yogyakarta.
