
Pemerintah Indonesia diharapkan segera melakukan evaluasi atas rencana penutupan pabrik oleh PT Sanken Indonesia. Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, menegaskan perlunya peninjauan mengenai penyebab utama keputusan perusahaan yang memproduksi peralatan rumah tangga tersebut. PT Sanken Indonesia berencana untuk beralih menjadi industri semi konduktor, yang memicu pertanyaan mengenai kesiapan iklim industri di Indonesia untuk mendukung perubahan tersebut.
Bambang Haryo menekankan beberapa alasan yang perlu diteliti lebih dalam oleh Kementerian Perindustrian dan Kementerian Investasi antara lain:
- Penurunan Daya Beli Masyarakat: Apakah ada pengaruh signifikan dari penurunan daya beli masyarakat terhadap produksi Sanken?
- Biaya Produksi yang Tinggi: Tingginya biaya energi, listrik, dan gas, serta kesulitan dalam perizinan yang dapat menyebabkan ekonomi biaya tinggi.
- Sumber Daya Manusia (SDM): Apakah SDM di Indonesia cukup berkualitas untuk memenuhi spesifikasi usaha baru yang ingin diterapkan Sanken?
- Perpajakan dan Biaya Operasional: Apakah beban biaya seperti perpajakan dan biaya energi terlalu berat sehingga Sanken memutuskan untuk menghentikan operasionalnya di Indonesia?
Dalam hal ini, Bambang Haryo mendorong para pelaku usaha untuk terbuka kepada pemerintah mengenai kendala yang mereka hadapi. Dengan demikian, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keberlangsungan industri di Indonesia, termasuk melakukan perbaikan sistem transportasi logistik yang terintegrasi dan berbiaya rendah.
Penting untuk dicatat bahwa sinyal penurunan kinerja industri di Indonesia telah terlihat sejak era pemerintahan Joko Widodo, dan pandemi COVID-19 semakin memperburuk kondisi ini. Oleh karena itu, evaluasi komprehensif terhadap iklim industri di Indonesia sangat diperlukan untuk memastikan bahwa industri lainnya tetap dapat beroperasi dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
Keberadaan industri manufaktur memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan investasi. Pemerintah harus menjaga iklim usaha agar tetap kondusif, sehingga industri dapat bertahan dan berkembang di tengah tantangan yang ada.
Bambang menambahkan, pemerintah juga perlu memperhatikan kemampuan daya beli masyarakat, terutama dengan meningkatnya biaya hidup. Hal ini mencakup penyediaan akses terhadap kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan, kesehatan, serta harga energi yang lebih terjangkau. Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan daya beli mereka, yang pada gilirannya akan membantu memicu pertumbuhan industri yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Menyusul rencana Sanken untuk menutup pabriknya, evaluasi kebijakan oleh pemerintah menjadi lebih urgent. Langkah cepat dan tepat dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk menjaga iklim industri dan memastikan keberlangsungan ekonomi nasional di tengah tantangan yang dihadapi.