Bisnis

Rupiah Menguat ke Rp 16.206 per Dolar AS, Malam Ini Diprediksi Melemah!

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan pada pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat, 10 Januari 2025. Rupiah tercatat menguat sebesar 10 poin atau 0,06 persen, sehingga berada di posisi Rp 16.206 per dolar AS. Meskipun demikian, sejumlah analis memprediksi bahwa rupiah akan kembali melemah dalam waktu dekat.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dirilis kemarin sore, nilai tukar rupiah dipatok di angka Rp 16.238 per dolar AS. Analis dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, memberikan pandangannya mengenai tren ini. Ia menilai bahwa penguatan rupiah pagi ini bersifat sementara dan diragukan akan bertahan. Menurutnya, pernyataan hawkish dari beberapa pejabat Federal Reserve (the Fed) dapat memengaruhi fluktuasi nilai tukar.

"Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan kecenderungan melemah terbatas terhadap dolar AS yang masih bertahan cukup tinggi," ujarnya kepada Cung Media. Pidato para pejabat the Fed kemarin menambah sentimen negatif bagi mata uang lokal, sehingga dorongan untuk melemah relatif kuat.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan penguatan dan potensi pelemahan rupiah, antara lain:

  1. Pernyataan Kebijakan Moneter the Fed: Pidato hawkish dari pejabat the Fed memberikan sinyal bahwa suku bunga di AS mungkin akan tetap tinggi lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya, yang dapat memperkuat dollar AS.

  2. Kondisi Ekonomi AS: Menjelang rilis data pekerjaan non-farm payroll (NFP) AS yang sangat ditunggu-tunggu, investor cenderung memilih untuk menunggu dan melihat. Beberapa data ekonomi sebelumnya, termasuk laporan ADP yang menunjukkan penambahan pekerjaan lebih kecil dari harapan, menambah kecemasan pasar.

  3. Fluktuasi Pasar Global: Ketidakpastian global, termasuk potensi dampak kebijakan perdagangan, tetap memengaruhi persepsi risiko di pasar dan berkontribusi pada pergerakan nilai tukar.

Lukman juga memperkirakan, untuk hari ini, nilai tukar rupiah akan berkisar antara Rp 16.150 hingga Rp 16.250 per dolar AS. Kecenderungan ini memberikan gambaran bahwa meskipun ada penguatan jangka pendek, rupiah tidak lepas dari tantangan yang dihadapinya ke depan. Para investor dan pelaku pasar saat ini tampak berhati-hati, menganalisis setiap perkembangan yang terjadi di pasar global dan domestik sebelum mengambil keputusan.

Dengan situasi yang masih dinamis dan dipengaruhi oleh banyak faktor, pelaku pasar harus tetap waspada terhadap gejolak yang mungkin terjadi pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Siti Aisyah

Siti Aisyah adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button