Penumpang Pesawat Saat Arus Mudik Diprediksi Tembus 10,8 Juta!

PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memprediksi lonjakan jumlah penumpang pesawat yang akan mencapai 10,8 juta orang selama arus mudik Lebaran 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu, yang mencatat 9,9 juta penumpang. Diungkapkan oleh Direktur Utama InJourney, Maya Watono, terdapat kenaikan sebesar 9,3% dalam jumlah penumpang jika dibandingkan dengan periode mudik Lebaran 2024.

Prediksi ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Kementerian BUMN, Jakarta, pada Kamis (6/3). Maya menjelaskan bahwa estimasi peningkatan ini diproyeksikan akan berlaku dari tanggal 21 Maret hingga 11 April 2025. Selain itu, pihaknya juga memperkirakan lonjakan trafik penerbangan, dengan total penerbangan yang diperkirakan mencapai 81.401, naik dari 77.451 penerbangan pada tahun sebelumnya.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan peningkatan jumlah penumpang, InJourney Airports akan mengoperasikan 37 bandara selama 24 jam. Namun, Bandara Ngurah Rai di Bali tidak akan beroperasi pada 29 Maret 2025, yang bertepatan dengan perayaan Hari Nyepi. Maya memastikan bahwa meskipun ada penutupan bandara selama Hari Nyepi, operasional di bandara lainnya akan tetap berjalan normal untuk melayani arus mudik.

Untuk memastikan kelancaran proses perjalanan penumpang, InJourney Airports juga telah mempersiapkan 17.175 personel yang akan bertugas di berbagai bandara. Hal ini diharapkan dapat mengantisipasi kepadatan penumpang yang kemungkinan besar akan terjadi di saat-saat mudik.

Dalam upaya menjaga aksesibilitas transportasi udara, InJourney telah menerapkan kebijakan penurunan tarif tiket pesawat. Tariff untuk Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) dikabarkan mengalami penurunan hingga 50%. Meskipun langkah ini berpotensi berdampak pada kinerja keuangan perusahaan, Maya menegaskan bahwa pengelolaan bandara akan tetap optimal dan layanan kepada penumpang tidak akan berkurang.

“Dengan adanya diskon yang kami berikan pada tarif-tarif tersebut, kami tetap memastikan bahwa kualitas layanan bandaranya tidak akan menurun,” ujarnya. Maya menambahkan bahwa program ini bertujuan untuk mendorong masyarakat berwisata di dalam negeri, yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah trafik domestik.

Prediksi peningkatan jumlah penumpang ini menjadi perhatian penting bagi masyarakat dan para pelaku industri penerbangan, terutama menjelang Lebaran yang dikenal sebagai salah satu periode tersibuk di Indonesia. Dengan semua persiapan yang telah dilakukan, diharapkan perjalanan udara selama arus mudik dapat berlangsung secara lancar dan aman, sehingga masyarakat dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan nyaman.

Berita Terkait

Back to top button